SOLOPOS.COM - Kawasan Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri yang dibangun jalan usaha tani atau JUT. (Istimewa/Bagus Yosep)

Solopos.com,WONOGIRI — Sejumlah warga Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri merelakan tanahnya dibangun jalan usaha tani atau JUT. JUT ini dibangun untuk menunjang fasilitas desa wisata.

Kepala Desa Conto, Rudi Cahyono, mengatakan pembangunan JUT di lahan pertanian Conto ada di dua lokasi. Pertama, kawasan Banteng di Dusun Sumber. Kedua, kawasan Semilir, Dusun Kempul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pembangunan JUT, lanjut dia, berdampak positif pada sektor pertanian. Khususnya dalam hal efisiensi waktu pengangkutan hasil panen dan kebutuhan pertanian. Selain itu, ke depan JUT bisa mendukung fasilitas desa wisata Conto di bidang agrowisata.

Kawasan Banteng merupakan lahan pertanian tanaman kopi dan berbagai jenis sayuran. JUT yang dibanguan di sana sepanjang 430 meter dengan lebar 1,5 meter. JUT hanya bisa dilalui sepeda motor. Sebab medan atau lahan di sana tidak memungkinkan dilewati mobil.

Baca Juga: Hajatan Baru Boleh Digelar Jika di Wonogiri Sudah Lakukan Hal Ini

“Nanti kalau musim penghujan para petani sudah tidak lagi kesulitan mengakses lokasi pertanian. Sebelumnya selalu kesulitan kalau musim hujan. Karena kan sekarang kalau mengangkut hasil panen dan pupuk pakai sepeda motor,” kata dia, Sabtu (18/9/2021).

jalan usaha tani wonogiri
Kawasan Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri yang dibangun jalan usaha tani atau JUT. (Istimewa/Bagus Yosep)

Sementara itu, Kawasan Semilir merupakan lahan pertanian sayur. Saat ini tanaman yang mendominasi kawasan itu yakni cabai. JUT yang dibangun sepanjang 318 meter dengan lebar 2,1 meter. Sehingga jalan itu bisa dilewati mobil.

Dua ruas JUT di Conto itu semua dicor dengan ketebalan 12 sentimeter. Karena dulu jalan masih satu tapak, para petani memgangukt hasil panen dan kebutuhan pertanian lainnya dengan jalan kaki ratusan meter. Ada yang membawanya dengan cara dipanggul maupun dipikul.

“Jadi memang agak susah, terlebih saat musim penghujan. Nanti kalau JUT sudah jadi bisa mengangkut dengan sepeda motor atau mobil. Jadi lebih ringan,” ungkap dia.

Baca Juga: Dapat Bantuan Alsintan, Gapoktan di Wonogiri Bisa Hemat Biaya Pengeluaran 30%

Hibah Warga

Proges pembangunan di Kawasan Semilir sudah rampung 100%. Sedangkan di Kawasan Banteng baru mencapai 85%. Pembangunan terus dikebut karena sudah akan memasuki musim penghujan.

“Dulu sudah mulai dibangun, sekitar 2019. Anggarannya sekitar Rp250 juta. Sekarang dapat anggaran Rp100 juta dari provinsi. Jadi ini meneruskan sampai ke dalam hutan,” ujar dia.

Rudi menuturkan, dalam pembangunan JUT sejumlah warga rela menghibahkan tanahnya untuk ruas jalan. Di Kawasan Semilir ada sekitar 40 orang yang merelakan sebagian tanahnya jadi jalan. Sedangkan di Banteng ada 60 orang yang bersedia tanahnya dihibahkan.

“Karena dulu jalan setapak itu juga milik warga. Mereka merelakan tanahnya untuk kelancaran dia sendiri [pemilik lahan]. JUT sanagat diperlukan warga yang punya lahan tani di sana,” papar dia.

Baca Juga: Wonogiri Kembali Masuk Zona Kuning Covid-19, Bupati Jekek: Ini Luar Biasa

Menurut dia, JUT menunjang untuk kebutuhan atau tambahan fasilitas Desa Wisata Conto. Sebab di desa wisata itu akan dikembangkan sektor agorwisata, terutama di Kawasan Banteng. Rencananya di kawasan itu akan digunakan edukasi pengolahan kopi untuk wisatawan sekaligus petik sayur.

Selain itu, kata dia, di kawasan Banteng akan dibuat tempat untuk minum kopi bagi para wisatawan. Mereka disesiakan jasa ojek oleh Pokdarwis untuk naik ke area itu. Dengan selesainya JUT akses menuju Banteng bisa dilalui sepeda motor.

“Kalau objek wisata di Conto ada dua, Gua Resi dan Soko Langit. Tapi Conto sendiri sudah tercatat sebagai desa wisata. Ada banyak paket desa wisata yang ditawarkan Pokdarwis. Banyak juga objek wisata yang belum dibangun dan terekspose,” kat Rudi.

Baca Juga: Jalan di Wonogiri Mulai Dibuka Total Lur, Kecuali Lokasi Ini

Desa Wisata

Diketahui, Desa Wisata Conto dirintis sejak 2016. Kemudian pada 2017 mendapatkan Surat Keputusan atau SK. Selain itu, Desa Wisata Conto juga mendapatkan SK desa wisata dari Bupati Wonogiri pada 2019. Kegiatan dan pengelolaan dilakukan oleh Pokdarwis setempat.

Di Desa Wisata Conto, pengunjung disajikan keindahan alam pegunungan yang merupakan bagian dari kaki Gunung Lawu. Selain pemandangan alam, pengunjung juga bisa menikmati budaya masyarakat setempat yang masih kental dengan tradisi jawa.

Pada Agustus lalu, Conto masuk dalam 300 desa wisata Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya