SOLOPOS.COM - Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto berpose saat mengenakan salah satu produk busana siswa SMK Jawa Tengah di SMKN 4 Solo, Minggu (31/1/2021).(Akhmad Ludiyanto/Solopos)

Solopos.com, SOLO--Semangat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada Jurusan Tata Busana SMK di Jawa Tengah (Jateng) patut diacungi jempol.

Mereka membuat langkah inovasi agar produk busana mereka lebih eksis dan mampu bersaing dengan produk-produk yang sudah ada di pasaran.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Salah satu langkah inovasi yang mereka lakukan adalah berkolaborasi memunculkan produk busana melalui foto-foto yang diperagakan oleh model. Nantinya, foto tersebut akan dipakai sebagai sarana promosi produk busana di sekolah masing-masing.

Baca Juga: Perhatian! Lampion Imlek 2021 Di Solo Tidak Dipasang

Tidak tanggung-tanggung, model produk busana SMK ini adalah Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto.

Sebanyak 35-40 baju produksi siswa-siswa jurusan Tata Busana di SMK negeri maupun swasta di Jateng ini diperagakan Wikan secara bergantian dalam sesi pemotretan yang berlangsung di SMKN 4 Solo, Minggu (31/1/2021).

Seperti layaknya seorang model profesional pada sesi pemotretan, Wikan pun tak segan-segan berganti-ganti pose pada setiap peragaan baju yang dikenakannya.

Baca Juga: Selamat, SMAN 3 Solo Dan MAN 13 Jakarta Melaju Ke Final LCC Virtual Festival Ayo Membaca

Mempromosikan

Bagi Wikan, sesi pemotretan seperti ini baru kali pertama ia jalani. Menurut mantan Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini, ia rela memenuhi permintaan SMK-SMK untuk menjadi model produk busana mereka untuk memberikan dukungan agar mereka terus bersemangat mengembangkan keterampilan siswa.

“Pemotretan 35 potong baju ini ternyata melelahkan. Tapi saya senang. Saya harap SMK juga mau berlelah-lelah untuk maju. Silakan pakai foto-foto ini secara gratis untuk mempromosikan produk busana ini melalui media yang dimiliki sekolah,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

Wikan berpesan pemotretan ini hanya menjadi bagian dari sebuah proses dan kerja terpadu di SMK untuk mencapai tujuan, yaitu produk mereka dapat dipasarkan baik nasional, bahkan internasional.

“Saya harap nanti baju-baju SMK ini bisa diproduksi secara massal dan bisa dipasarkan ke luar negeri. Tentunya ini juga bisa melibatkan siswa jurusan lainnya untuk membuat perencanaan, desain, teknologi informasi, marketing, akunting, dan sebagainya,” imbuh Wikan didampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wilayah VII Jateng, Suyanta.

Baca Juga: Pesawat CN235 Diminati Mancanegara, Ke Mana Saja Pasarnya?

Kepala SMKN 4 Solo Wening Sukmawati selaku tuan rumah menyatakan dukungannya terhadap kegiatan MGMP Tata Busana tersebut. “Ini adalah gelar karya anak-anak Tata Busana se-Jawa Tengah di SMKN 4 Solo yang merupakan sekolah Center of Excellence [COE] Tata Busana yang harus kita dukung. Dan kami juga segera ada peluncuran untuk COE Jurusan Tata Kulit dan Rambut,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu guru Jurusan Tata Busana di SMKN 1 Klego, Boyolali, Sofa Marwati mengatakan, kerelaan dan seorang Dirjen Pendidikan Vokasi menjadi modal produk busana menumbuhkan dorongan baginya untuk terus maju.

“Ini sebuah kehormatan dan penambah semangat bagi kami dan anak-anak. Mereka [siswa] juga sangat senang karya mereka diperagakan oleh pimpinan kami,” ujar Sofa yang membawa karya busana baju perpaduan batik dan lurik ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya