SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa SD (Antara)

Solopos.com, SRAGEN — Dewan Pendidikan Kabupaten Sragen mendukung sekolah yang akan menerapkan kurikulum muatan lokal sesuai kebijakan Pemkab. Mereka menilai kurikulum muatan lokal penting diajarkan kepada siswa.

“Muatan lokal mengenai kepramukaan itu wajib, bahasa Jawa, dan misalkan sekolah yang dekat wilayah Plupuh ambil seni batik,” kata Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sragen Moh. Sauman, Kamis (21/10/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan kondisi anak usia SD mulai jarang menggunakan bahasa Jawa. Mata pelajaran Bahasa Jawa bisa dilanjutkan pada jenjang SMP. “Yang lain sesuai sekolah masing-masing. Semakin sekolah mampu mungkin muatan lokal semakin banyak dan berbeda-beda,” jelasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Memanen Hujan dengan IPAH Jadi Cara Warga Banyurip Atasi Kekeringan

Sauman menambahkan SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen telah mengajarkan mata pelajaran Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan komputer.

Kepala SDN Puro 1 Bambang Zaenudin mengklaim pengawas sekolah pernah menyampaikan SDN Puro 1 merupakan salah satu sekolah unggulan di Kecamatan Karangmalang. Sekolah unggulan akan menerapkan kurikulum muatan lokal (mulok).

“Saat ini kan muloknya Bahasa Jawa. Ke depan bisa terkait keagamaan. Guru agama tidak hanya satu mungkin, ada akademis sendiri dan ada guru lain lagi. Termasuk Bahasa Inggris,” kata dia.

Bambang mengatakan siap jika ke depan sekolahnya diwajibkan menerapkan kurikulum muatan lokal. Jumlah peserta didiknya ada 203 siswa.

Baca Juga: Desa Banyurip Juga Punya Program Masak Lontong Pakai Tlethong, Mantap!

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menyiapkan kurikulum muatan lokal kabupaten yang diharapkan rampung tahun ini. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen akan menetapkan sejumlah sekolah yang wajib menerapkan kurikulum muatan lokal tersebut.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdikbud Sragen, Sudarto, menjelaskan Sragen belum memiliki kurikulum muatan lokal atau masih menggunakan kurikulum muatan lokal dari Provinsi Jateng.

“Kurikulum muatan lokal kabupaten dirancang untuk meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan keterampilan daerah, dan meningkatkan kesenian daerah,” kata dia, Kamis (14/10/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya