SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tanaman Cabai (JIBI/Harian Joga/deptan.go.id)

Solopos.com, SOLO—Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo sejak 2017 telah mengembangkan 10 unit usaha ponpes di Soloraya dalam rangka mendukung program kemandirian ekonomi ponpes.

Program tersebut antara lain berupa pengembangan unit usaha air minum dalam kemasan (AMDK), cake & bakery, konfeksi, budidaya perikanan dan pertanian. Salah satunya adalah Ponpes Darussalam, Boyolali, yang menerima dukungan pengembangan unit usaha pertanian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala KPw BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan ke depan untuk mendukung akselerasi penguatan dari unit-unit usaha yang ada di pondok pesantren, unit bisnis antarpesantren diharapkan dapat bersinergi dalam meningkatkan dan memberdayakan bisnis pesantren sehingga bisa semakin masif.

Baca Juga: Burjo Bar Mas Al Ikatan Cinta Di Sleman Ini Diserbu Ibu-Ibu

“Ponpes Darussalam mulai berperan dalam pengembangan di sektor ekonomi pesantren melalui budidaya pertanian. Memiliki lahan seluas 7.035 m2 yang sebagian besar digunakan untuk bangunan, sisa lahan dimanfaatkan untuk usaha budidaya seperti jagung, padi, dan cabai. Melihat potensi ini, KPw Bl Solo mendorong ponpes untuk mengembangkan komoditas cabai untuk mewujudkan kemandirian ekonominya,” ujar dia, kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).

Menurutnya, pengembangan komoditas ini sekaligus membantu menjaga ketersediaan pasokan cabai yang pada akhirnya turut berkontribusi pada upaya pengendalian inflasi. Hal tersebut sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi.

Dalam hal ini, melalui Program Sosial Bank Indonesia untuk pembelian peralatan pertanian dan pengolahan produk hasil pertanian pada 2020, Ponpes Darussalam mulai menanam cabai pada Desember 2020 di lahan seluas 1.750 m2.

Baca Juga: Mentan Syahrul Sebut Porang Adalah Komoditas Mahkota, Ini Alasannya

Pola Bergantian

Budidaya cabai di Pesantren Darussalam sudah berjalan selama 4 tahun, dengan pola bergantian tanam dengan komoditas Iainnya. Sedangkan pada 2021, cabai yang ditanam adalah cabai keriting dengan jenis benih Clause dengan jumlah tanaman sekitar 2.750 batang.

Penanaman cabai ini sekaligus sebagai tindak lanjut dari gerakan tanam cabai di pekarangan yang digiatkan KPw BI Solo pada 2019 dengan mengandeng Ponpes dan lembaga pendidikan Iainnya.

“Banyak tanah wakaf pesantren yang selanjutnya dioptimalkan untuk mendukung sektor pertanian, sehingga lahan menjadi produktif dan dapat mendatangkan income bagi pesantren, termasuk Ponpes Darussalam,” papar dia.

Baca Juga: Siap-Siap, Pertamina Foundation Luncurkan Beasiswa Reguler, Afirmasi, Dan Vokasi 2021

Ia menggarisbwahi panen cabai di Pesantren Darussalam Boyolali, saat ini bertepatan dengan harga komoditas tersebut yang relatif tinggi. Maka dari itu, selain dapat mendatangkan penghasilan bagi pesantren juga bisa menambah pasokan cabai di pasar Soloraya.

Jika panen melimpah, Ponpes Darussalam merencanakan mengembangkan diferensiasi produk cabai di sisi hilir yang dapat mendatangkan nilai tambah secara ekonomi. Usaha yang dipersiapkan adalah pengolahan cabai menjadi saus cabai melalui pendampingan KPw BI Solo.

“Di sisi Iain pertanian cabai dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi pesantren dalam jangka panjang dapat mendukung upaya pesantren menjadi lebih mandiri,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya