SOLOPOS.COM - Kepala DPUPR Sragen Marija menanam pohon di lokasi taman kompleks Desa Wisata Karang. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sragen menggandeng pemuda Dukuh Karanganom, Desa Karanganom, Sukodono, Sragen, untuk mengembangkan bendung daerah irigasi (DI) Karanganom menjadi objek wisata baru.

DPUPR menanam 300 batang bibit pohon ketapang di lingkungan Desa Wisata Selo Karang,  Karanganom dalam peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum 2021, Jumat (3/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pemuda dan warga Karanganom bersama ratusan pegawai DPUPR menggelar apel bersama memperingati Hari Bakti PU di areal Bendung DI Karanganom seluas 3.000 meter persegi. DPUPR menyerahkan bantuan ratusan bibit pohon ketapang, dan uang tunai untuk kas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Selo Karang.

Baca Juga: 11 Bulan, 107 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan di Sragen

Selain itu mereka juga memberikan 30 paket sembako kepada warga di Desa Wisata Selo Karang. Mereka menanam pohon bersama secara simbolis di lokasi itu. Bantuan lainnya juga diberikan seperti dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berupa bantuan sembako kepada warga yang membutuhkan.

Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen juga hadir memberikan bantuan fasilitas umum toilet bagi pengunjung Desa Wisata Selo Karang. Ada pihak ketiga yang juga ikut menyerahkan bantuan.

“Peringatan Hari Bakti PU 2021 dipusatkan di Bendung DI Karanganom karena terinspirasi para pemuda karangtaruna di Dukuh Karangnom yang menginisiasi Desa Wisata Selo Karang. Tempat ini sudah dikondisikan sedemikian rupa menjadi objek wisata alam yang menarik,” Kepala DPUPR Sragen, Marija, kepada Solopos.com, Jumat siang.

Baca Juga: Ikut Vaksinasi, Warga Guworejo Sragen Ini Dapat Hadiah Motor Baru

“Kami menyambut baik. Aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dapat dikelola dengan aset milik warga setempat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Karanganom.”

Dia menambahkan, pihaknya juga meresmikan pembukaan kuliner tradisional di Selo Karang. “Dulu Karang Taruna Karangom datang ke DPUPR untuk mengajak bekerja sama untuk memanfaatkan DI Karanganom sebagai objek wisata atau desa wisata. Kami setuju untuk memprogramkan bersama-sama antara PU dan masyarakat. Dengan pembukaan wisata baru itu, maka kondisi bangunan bendung lebih bermanfaat dan bisa terjaga supaya umur bangunan lebih lama kuatnya,” papar dia.

Dengan menjadikan bendung sebagai objek wisata, pemuda Karangom secara tidak langsung ikut merawat dan menjaga bendung. Bendung itu bisa mengairi lahan pertanian seluas 487 hektare. Dengan pemeliharaan yang baik maka bendung itu bisa berfungsi maksimal.

Baca Juga: Menabung 29 Tahun, Warga Sragen Dapat Mitsubishi Xpander

“Kami akan mengecat bendung supaya lebih menarik untuk dikunjungi wisatawan,” ujar Marija.

Ke depan lokasi ini bisa dikembangkan menjadi wahana outbond sehingga diperlukan peralatan pendukung, seperti jalan lingkungan, penataan pohon, taman, dan seterusnya. Marija menilai Desa Selo Karang ini punya potensi bersar untuk dikembangkan.

Potensi DI lainnya yang bisa dijadikan objek wisata baru, seperti Waduk Kedung Ombo (WKO), Kedung Kancil, Embung Guworejo, dan seterusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya