SOLOPOS.COM - Tangkapan layar dalam video terkait hoaks penculikan anak di Tawangsari, Sukoharjo yang beredar Rabu (1/2/2023).

Solopos.com, SUKOHARJO — Seorang wanita yang tidak bersalah sempat dituduh warga sebagai seorang penculik anak di Tawangsari, Sukoharjo. Polisi memastikan bila wanita itu tidak terlibat kasus penculikan anak.

Pada Rabu (1/2/2023), beredar video melalui pesan WhatsApp (WA) yang menyatakan adanya penculik anak di daerah Majasto yang tertangkap di Lorog, Tawangsari, Sukoharjo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam video yang beredar melalui WA itu terlihat seorang perempuan menggunakan hijab diinterogasi oleh Babhinkamtibmas Tawangsari untuk dimintai keterangan dan identitas. Video tersebut beredar dengan narasi adanya penculikan seorang anak.

“Percobaan penculikan dari Majasto lari ketangkap di Lorog Tawangsari, mohon pengawasan untuk anak-anak sekolah yang belum dijemput orang tua,” demikain narasi info hoaks tersebut yang terlihat telah diteruskan beberapa kali.

Kabar adanya penculik anak yang ditangkap tersebut dibantah Kapolsek Tawangsari, AKP Daryanta. Dia menyatakan video dengan narasi adanya penculik yang tertangkap di daerah Tawangsari itu dipastikan hoaks.

“Sampai saat ini tidak ada laporan ke Polsek Tawangsari dari masyarakat yang keluarganya hilang/diculik. Saat ini saya masih di kantor dan tidak ada laporan [kasus penculikan anak],” terang AKP Daryanta saat dihubungi Solopos.com pada Rabu sore.

Kapolsek Tawangsari menjelaskan perempuan tersebut dicurigai sebagai penculik anak oleh beberapa warga. Warga kemudian melapor ke Polsek Tawangsari. Namun, saat dimintai keterangan polisi, perempuan tersebut tak bisa berbicara.

Dia juga tidak membawa identitas dan tidak bisa menulis. Lantaran tidak ada bukti keterlibatan dia dalam kasus penculikan anak sebagaimana dituduhkan warga, perempuan tidak bersalah itu akhirnya dilepaskan polisi.

Sementara itu, warga Lorog, Rum Ari Widayanti, mengatakan kabar tersebut sudah beredar di kalangan masyarakat Tawangsari.
“Beritanya masih simpang siur dari tadi sudah banyak yang menceritakan tentang penculikan tersebut. Tetapi sampai sekarang tidak ada warga Majasto maupun Tawangsari yang kehilangan saudara,” kata Rum Ari.

Sebelumnya, Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, meminta warga Sukoharjo bijak dalam membaca dan mencerna berbagai informasi yang beredar. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik soal isu penculikan anak yang beredar di media sosial,” kata Kapolres saat dimintai konfirmasi pada, Selasa (31/1/2023).

Kapolres meminta para orang tua tetap waspada memantau aktivitas anak-anaknya di luar rumah serta memberi pemahaman kepada anak agar tidak mudah percaya pada orang tidak dikenal. “Bila masyarakat melihat hal yang mencurigakan, segera melapor ke kantor polisi terdekat atau hubungi call center polri 110 atau telpon lapor Kapolres Sukoharjo 081234342003,” ujar Wahyu.

Untuk lebih memberi rasa aman kepada masyarakat, Kapolri juga menurunkan petugas polisi berseragam yang terdiri atas Sabhara dan Bhabinkamtibmas untuk intensif melakukan patroli wilayah. “Dalam menanggapi isu penculikan anak ini, kami juga menjalin kerja sama dengan dinas perlindungan anak,” ungkapnya.

Ditegaskan Kapolres, bisa jadi pesan berantai atau video yang beredar saat ini diambil dari berita lama yang sengaja disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. “Intinya, masyarakat jangan mudah percaya sebelum mengetahui faktanya. Namun, waspada harus tetap dikedepankan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya