SOLOPOS.COM - Aktivitas di TPA Mojorejo, Bendosari, Sukoharjo, beberapa waktu yang lalu. (Istimewa/DLH Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo mencatat kenaikan volumen sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Mojorejo, Bendosari, per harinya sepanjang 2021 ini.

Jika pada 2020 rata-rata ada 130 ton sampah masuk ke TPA Mojorejo per hari, pada 2021 jumlah itu naik jadi 160 ton. Kenaikan tersebut membuat DLH khawatir TPA tersebut bakal segera overload.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pada sisi lain, DLH menargetkan volume sampah yang masuk ke TPA Mojorejo turun hingga 70 persen pada 2025. Kepala DLH Sukoharjo, Agustinus Setiyono, mengatakan apabila beban sampah tersebut tidak segera dikurangi, ditakutkan TPA Mojorejo akan overload dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: Rajin Patroli Prokes, Tim Gabungan Weru Sukoharjo: Warga Jangan Lengah!

Ekspedisi Mudik 2024

“Saat ini memang jumlah sampah terus bertambah. Karena memang seiring pembangunan mulai dari perumahan, tempat usaha, dan lain-lain sangat berpengaruh dengan produksi sampah. Kalau tidak ada pengelolaan yang baik tentu saja TPA tidak akan bisa menampung lagi dalam beberapa waktu ke depan,” jelasnya kepada Solopos.com, Minggu (17/10/2021).

Agustinus menambahkan saat ini kondisi TPA Mojorejo belum overload karena adanya perluasan lahan pada 2020. Namun DLH tetap mencanangkan program untuk pengurangan beban sampah.

Targetnya jumlah pada 2025 sebanyak 30 persen sampah dapat dikelola. Selain itu pengurangan beban sampah yang masuk ke TPA Mojorejo, Sukoharjo, bisa direduksi hingga 70 persen.

Baca Juga: Penemuan Arca di Candi Sirih Sukoharjo, Tim Gali Tanah hingga 1 Meter

Pemanfaatan Magot

“Makanya mulai saat ini kami terus membuat program-program untuk mengurangi beban sampah dengan pengelolaan yang maksimal. Salah satunya yang baru saja itu pemanfaatan magot yang bisa bernilai ekonomi dan sudah berjalan di Kartasura. Semoga bisa diterapkan di semua wilayah. Sehingga bisa membantu kami untuk mengurangi beban TPA,” imbuhnya.

Selain itu, pemanfaatan sampah lainnya dengan memaksimalkan TPS 3R di seluruh wilayah Sukoharjo. Sehingga diharapkan semua sampah bisa diselesaikan di tingkat desa atau kecamatan dan tidak sampai ke TPA.

“Kami masih berupaya untuk merealisasikannya. Meskipun tidak bisa mencapai target 70 persen tentunya setidaknya kami berharap ada pengurangan sampah yang masuk ke TPA. Tapi kondisinya saat ini kan masih bertambah,” ungkapnya.

Baca Juga: 3 Desa di Sukoharjo Gelar Pilkades Antarwaktu, Ini Tahapannya

Agustinus mengimbau masyarakat untuk bisa secara mandiri mengelola sampah rumah tangga. Hal itu tak hanya mampu mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA Mojorejo, Sukoharjo. Pengelolaan sampah yang baik juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Karena sampah itu kalau dikelola dengan baik ada nilai jualnya. Seperti kardus dan plastik lah yang gampang. Lalu ada pengelolaan secara organik. Semoga bisa diterapkan ke depannya,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya