SOLOPOS.COM - Ilustrasi-Golongan darah. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Minimnya pendonor selama Bulan Puasa ini menyebabkan stok darah golongan O dan A di Kabupaten Sukoharjo menipis. Bahkan, stok darah golongan O dan A diperkirakan hanya mampu bertahan untuk tiga-empat hari atau hingga awal pekan depan.

Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Sukoharjo, Ismoyo Sidik, mengatakan kegiatan penyumbangan darah massal saat Bulan Puasa sangat minim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa kegiatan penyumbangan darah massal terpaksa ditunda akibat pandemi Covid-19. Praktis, PMI Sukoharjo hanya mengandalkan stok darah yang disimpan sebelum Bulan Puasa.

Baca juga: Wah, Pengemis Pura-Pura Lumpuh di Sukoharjo Bawa Uang Rp500.000 Hasil Mengemis

Ekspedisi Mudik 2024

"Khusus stok darah golongan O dan A sangat mengkhawatirkan karena hanya cukup untuk beberapa hari mendatang," kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Kamis (22/4/2021).

Sejatinya, ungkap dia, kondisi serupa terjadi sejak penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro pada Januari 2021. Organisasi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan ini kesulitan mencari pendonor darah.

Kala itu, sejumlah agenda penyumbangan darah yang digelar organisasi kemasyarakatan (ormas) dan swasta dibatalkan guna mencegah transmisi penularan Covid-19.

Baca juga: Kisah Yuliana, Warga Gentan Sukoharjo Rawat Bayi Yang Tak Diinginkan Orang Tuanya

Kemudian saat Ramadan ini, minat masyarakat untuk menyumbangkan darah minim. “Umat muslim bisa menyumbangkan darah pada malam hari. Mungkin, mereka mengurungkan niat untuk menyumbangkan darah karena masih masa pandemi Covid-19,” ujar dia.

Tindakan Medis Pasien

Lebih lanjut, Ismoyo menyebut pasien di rumah sakit membutuhkan pasokan darah dari PMI Sukoharjo. Tindakan medis pasien di rumah sakit juga membutuhkan darah yang dipasok dari PMI Sukoharjo.

Dia menjelaskan sebagian besar kantong darah dikirim ke sejumlah rumah sakit yang telah mempunyai bank darah setiap bulan. Rumah sakit itu yakni RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, RS Dr Oen Solobaru, RS Ortopedi Dr Soeharso, dan RS Indriati, Solo Baru.

Baca juga: Sekolah Swasta Sukoharjo Ramai-Ramai Ajukan Uji Coba PTM, Ini Jawaban Disdikbud

Biasanya, Ismoyo berkoordinasi dengan PMI di daerah lain di Soloraya apabila kekurangan stok darah. Misalnya, sebut dia, PMI Kota Solo, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri yang memiliki stok darah memadai.

Dia menguraikan PMI Sukoharjo gencar melakukan pengumpulan darah dengan sistem jemput bola. Para petugas menggandeng karang taruna di setiap desa/kelurahan untuk melaksanakan penyumbangan darah massal.

Organisasi kemasyarakatan juga dirangkul agar melakukan penyumbangan darah saat menggelar kegiatan atau event.

Baca juga: Dilarang, Pedagang di Sukoharjo Masih Nekat Jual Rica-Rica Gukguk Sembunyi-sembunyi

“Kami telah menghubungi pengurus ormas seperti GP Ansor Sukoharjo, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sukoharjo dan Pemuda Pancasila Sukoharjo,” kata dia.

Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Masyarakat Unit Donor Darah (UDD) PMI Sukoharjo, Musrifah, mengatakan kegiatan penyumbangan darah menerapkan protokoler kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Pendonor darah wajib memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir di depan pintu masuk kantor PMI Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya