SOLOPOS.COM - Penggawa Persis Solo musim 2020 berlatih di Stadion Mini Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Oktober 2020. Sejumlah pemain Persis musim lalu menggugat manajemen klub atas gaji yang belum dibayarkan. (dok)

Solopos.com, SOLO—Problem tunggakan gaji pemain Persis Solo musim lalu kembali mengemuka jelang pelaksanaan Liga 2 2021 bulan depan. Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menyatakan Persis Solo masih memiliki tunggakan gaji tujuh pemain dengan total senilai Rp2.332.900.000. Laskar Sambernyawa terancam tak bisa mengikuti kompetisi musim ini apabila belum membayar tunggakan sebelum liga bergulir.

Jumat (13/8/2021), APPI mengirimkan gugatan tujuh pesepak bola tersebut kepada Persis Solo melalui National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia. Sejatinya 18 penggawa Persis musim lalu yang melaporkan klub terkait tunggakan gaji. Namun APPI tidak dapat menindaklanjuti permohonan 11 pemain lain karena mereka tak memiliki salinan kontrak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mereka juga tidak mendapatkan akses untuk meminta salinan tersebut dari pihak klub, sehingga tidak dapat mengajukan gugatan atas kasus mereka melalui NDRC,” demikian pernyataan APPI dilansir appi-online.com, Jumat.

Baca Juga: Palsukan Merek dan Produksi Jamu Haid Milik Adik, Kakak di Sukoharjo Dibekuk Polisi

APPI tidak membeberkan periode gaji yang belum dibayarkan pihak Persis Solo. Namun menurut penelusuran Solopos.com, sejumlah penggawa tim musim lalu kali terakhir menerima gajinya untuk Juni 2020.

Ini artinya klub masih memiliki tunggakan gaji sekitar enam bulan mengingat kontrak pemain rata-rata berakhir Desember 2020. Problem gaji sejatinya sudah mengemuka sejak Maret 2020 yang membuat kapten Persis Solo kala itu, Bruno Casimir, mencak-mencak.

Bruno pun didepak dari klub sebelum akhirnya ditarik kembali. Kepada Solopos.com, seorang pemain Persis musim lalu membenarkan sejumlah gajinya belum dibayar manajemen. “Terakhir pelunasan untuk Juni 2020, masih enam bulan yang belum dibayar,” ujar sang pemain yang menolak disebut namanya. Pemain lain juga mengaku bernasib sama. “Enam bulan nunggak,” ujar penggawa senior itu.

Baca Juga: Tak Diminati, Sekolah di Bawah Yayasan PGRI Sragen Berguguran

 

Ancaman Sanksi

Kondisi ini perlu segera direspons manajemen baru era Kaesang Pangarep mengingat Liga 2 kemungkinan dimulai sebulan lagi. APPI menyebut Persis bisa gagal mengikuti kompetisi apabila tak segera merampungkan kewajibannya.

Hal ini tentu tak diinginkan mengingat Laskar Sambernyawa musim ini telah merekrut deretan pemain bintang yang punya nilai pasar total mencapai Rp46 miliar. “APPI mengingatkan klub untuk dapat melunasi tunggakannya agar terhindar dari sanksi berupa larangan mendaftarkan pemain baru untuk tiga periode transfer. Jika ini terjadi, klub tersebut tidak dapat ikut kompetisi,” ujar Wakil Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya