SOLOPOS.COM - Ilustrasi mi instan. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA–Imbas dari konflik Rusia dan Ukraina, harga mi akan naik pada 2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan perdagangan Indonesia dengan Rusia dan Ukraina hanya sekitar US$2 miliar dalam setahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski Indonesia tak terkena dampak langsung dari kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut, tapi dampaknya akan sangat terasa oleh perusahaan mi di Indonesia.

Airlangga mengatakan 40% dari total kebutuhan gandum dalam negeri di impor dari Ukraina.

Sebagaimana diketahui, perang antara Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung sejak Februari lalu menambah tekanan dalam rantai pasokan dunia yang sudah terhambat akibat pandemi.

Baca Juga: Dari Makanan Saat Krisis Pangan, Mi Instan Menjelma Jadi Favorit Dunia

“Ini dapat memicu naiknya harga mi sehingga akan ada inflasi mi. Dalam tiga tahun terakhir, kenaikan harga mi mendekati nol,” kata Airlangga dalam Indonesia Pavilion: Indonesia Economic Outlook 2022 and The G20 Presidency, Senin (23/5/2022).

Airlangga juga mengatakan dunia saat ini tengah dihadapkan dengan ancaman inflasi pangan.

Pasalnya sebagian besar harga pangan mengalami peningkatan, sehingga memengaruhi sebagian besar negara termasuk Indonesia.

Baca Juga: Enak Sih, Tapi Makan Mi Instan yang Baik Idealnya Berapa Kali?

Meskipun begitu, Airlangga menyampaikan bahwa dampak yang dirasakan Indonesia tidak terlalu besar.

Dalam tiga tahun terakhir Indonesia sudah melakukan swasembada komoditas beras sehingga bahan pokok utama tersedia di dalam negeri.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Waduh! Harga Mi Diprediksi Naik, Imbas Perang Rusia vs Ukraina

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya