SOLOPOS.COM - Seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Kota Wonogiri sedang menunggu pembeli, Rabu (2/4). Harga sejumlah komoditas pangan di tingkat pasaran menurun sejak tiga hari lalu.(JIBI/Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, JAKARTA–Sejumlah harga komoditas pangan mulai mengalami kenaikan dan peningkatan permintaan.

Baca Juga: Mendag Beri Izin Impor 3 Komoditas Pangan, Ini Tujuannya

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) mencatat komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain bawang putih, daging ayam, telur, gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi.

Wakil Sekretaris Jenderal Kebijakan Publik DPP Ikappi Teguh Stiawan menyampaikan faktor komoditas tersebut sulit ditahan untuk tidak naik.

Salah satunya yaitu persoalan minyak goreng curah dan gula pasir yang mengalami penurunan distribusi yang cukup panjang.

“Minyak goreng curah yang biasanya per pekan dikirim tiga sampai empat kali ini hanya dikirim dua kali, sedangkan gula mengalami penurunan distribusi hingga 40%,” ujar dia, Selasa (29/3/2022).

Migor Besar Berdasarkan laporan dari Ikappi, minyak goreng untuk saat ini masih tembus Rp19.000 hingga Rp20.000 per liternya. Sementara itu untuk gula pasir tembus Rp15.000 per kilogram, sedangkan komoditas lainnya mengalami kenaikan permintaan kurang lebih 30%.

Baca Juga: Harga-Harga Melambung, Jokowi Diminta Reshuffle Menteri Sektor Pangan

Teguh menyampaikan harga rata-rata bawang putih naik dari Rp33.000 menjadi Rp33.900 per kilogram. Harga daging ayam dan sapi di pasaran naik masing masing Rp1.000 per kilogram menjadi Rp39.000 dan Rp141.000. “Beberapa komoditas ini penting untuk dijaga agar menjelang Ramadan atau H-3 yang biasanya memiliki permintaan naik hingga 50% bisa diantisipasi,” lanjutnya.

Pakar kebijakan publik dari Narasi Institute Achmad Nur Hidayat melihat beratnya masyarakat yang harus menanggung harga naik secara bertubi-tubi di tengah kondisi yang mengharuskan mereka untuk berbelanja. Dia mengatakan situasi menjelang Ramadan 2022, selain kenaikan BBM, rakyat akan dihadapi kenaikan PPN 11% serta mahal dan langkanya minyak goreng, gula pasir, dan daging.

Achmad meminta langkah konkret dan bukan pencitraan dari pembuat kebijakan dan mendorong masyarakat untuk dapat mandiri dengan hasil produksi sendiri. “Pasar oligarki harus diurai, penjahat penimbun harus ditangkap dan digitalisasi pemasok bahan pokok sehingga rakyat mampu mengetahui secara realtime ketersediaan dan harga pokok dari petani,” kata Achmad secara tertulis, Selasa (29/3/2022).

Berita ini telah tayang di Bisnis.com berjudul Duh, Harga Minyak Goreng hingga Gula Pasir Sulit untuk Tidak Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya