SOLOPOS.COM - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Jl. Rotowijayan, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Jogja, DIY. (Kratonjogja.id)

Solopos.com, JOGJA — Baru-baru beredar cuitan salah satu putri Keraton yogyakarta, GKR Hayu yang disebut kampungan saat berada di Jakarta.

Cuitan tersebut diunggah oleh pengelola akun Twitter @txtdrkaumbengek, Sabtu (4/7/2021). Dari unggahan tersebut terlihat tulisan GKR Hayu yang bercerita soal pengalamannya waktu di Jakarta.

Promosi Presiden Apresiasi BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inklusi Keuangan

Baca Juga:  Pengumuman! Pemprov Jateng Buka Penerimaan CPNS dan P3K 2021, Ini Jadwal Lengkapnya

Kala itu, GKR Hayu menyebrang jalan di ibu kota dibantu oleh satpam. Dan GKR Hayu mengucapkan terima kasih kepada satpam yang telah membantunya itu.

Nyebrang dr Plaza Senayan ke Senayan City ngucapin ‘makasih pak’ sama tiap satpam yg nyebrangin. Diketawin gerombolan di belakang. Bisik2 ngatain kampungan,” tulis putri Keraton Yogyakarta itu pada 30 Juni 2018 di akun Twitternya, @GKRHayu.

Baca Juga: Tata Cara Salat Idul Adha di Rumah, Jangan Sampai Keliru!

GKR Hayu terheran-heran dengan sikap gerombolan orang tersebut. Padahal kebiasaan baik terseebut adalah bentuk sopan santun dan tata krama.

That’s called manners ma fren, were you raised by wolves? [Itu namanya tata krama, teman-teman, dulu kalian dibesarkan serigala],” tambah dia.

Baca Juga:  Artis N Positif Covid Tapi Nekat Bekerja, Nama Natasha Wilona Dibawa-bawa

Cuitan Putri Keraton Yogyakarta Viral

Curhatan GKR Hayu yang ia tulis tiga tahun silam itu viral kembali setelah diunggah ulang oleh @txtdrkaumbengek. Bahkan, cuitan dari @txtdrkaumbengek itu diunggah ulang sebanyak 3.778 kali dan disukai lebih dari 21.000 kali.

Netizen pun ramai-ramai mengomentari curhatan putri Keraton Yogyakarta itu. Salah satu netizen mengungkap soal tiga kata ajaib, yakni minta tolong, maaf dan terima kasih. Netizen tersebut juga pernah merasakan hal yang sama seperti GKR Hayu.

Baca Juga: 10 Formasi CPNS 2021 Sepi Peminat, Ada yang Baru Dilamar 1 Orang

Ngmng makasih, minta tolong, dan bilang maaf walaupn ga salah di bilang kampungan. Gue pernah makan di kfc gue bersihin meja gue kelar makan, gue buang tu bekas makn mlh diliatin orang” di sangka kampungan. Pdhl itu bagian dari rasa sopan dan saling hargai org lain,” komentar netizen tersebut.

Ada pula netizen lainnya menyayangkan kejadian tersebut. Berikut ini beberapa di antaranya.

Baca Juga:  Dijuluki Crazy Rich Malang, Ini Profil Gilang Widya Pramana

“Sering terjadi di kota besar, memang orang-orang nya sok elit, padahal diluar negeri aja, mengucapkan “terimakasih” itu hal yg wajar, lah ini orang-orang yg paling jauh jalan sampai mangga dua aja sok ngatain kampungan, tcih, andai halal meludah wajah orang kek begitu,” ucap salah satu netizen.

Kenapa ya jadi beradab kadang masi dikonotasikan kampungan? Emg itu udah kewajiban mereka tp ‘makasi’ dr kita tu bisa bgt jadi penyemangat mereka bikin mereka merasa lebih dihargai. Skrng jadi paham nyenengin org lebih susah drpd nyakitin,” imbuh netizen satu lagi.

Baca Juga:  Selain Tertua di Indonesia, SMA di Semarang Ini Terluas di Asia Tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya