SOLOPOS.COM - Sukarelawan memakai kostum superhero Naruto dan Spiderman saat menemani siswa berusia 6-11 tahun yang mengikuti vaksinasi Covid-19 di SD Negeri Kleco I dan II, Solo, Selasa (21/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Rombongan Komisi IV DPRD Solo menemukan masih adanya penolakan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 untuk anak. Temuan itu terjadi saat para wakil rakyat di komisi yang membidangi kesehatan dan pendidikan tersebut melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SD Negeri (SDN) Kratonan, Solo, Jumat (24/12/2021) siang.

Sidak yang dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Solo, Putut Gunawan, itu dimulai dari SDN Panularan. Di sekolah itu Putut dan kawan-kawan melihat pelaksanaan vaksinasi relatif lancar. Hanya, menurut dia, masih terjadi kerumunan anak-anak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setelah itu rombongan bergeser ke SDN Kratonan. Di tempat itu mereka juga mendapati kerumunan anak-anak. “Secara umum relatif lancar dan baik. Hanya masih terjadi kerumunan. Ya biasa anak-anak,” tutur dia, Sabtu (25/12/2021).

Baca Juga: Semua SD di Laweyan Solo Telah Divaksinasi Covid-19, Tapi…

Putut berharap pihak sekolah dan penyelenggara vaksinasi lebih disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). Sehingga, dia melanjutkan, tidak ada lagi kerumunan selama vaksinasi. Jangan sampai pelanggaran prokes justru terjadi.

Hal lain yang menjadi catatan Putut adalah adanya orang tua atau wali murid SDN Kratonan yang tak mengizinkan anaknya divaksin Covid-19. Berdasarkan catatan mereka di Solo baru ada satu kasus penolakan vaksinasi anak.

“Sejauh ini baru ada satu kejadian orang tua yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti vaksinasi Covid-19. Kami harapkan ya tidak semakin banyak, karena kemarin juga sudah langsung ditangani agar membuat surat pernyataan,” urai dia.

Baca Juga: Aturan Berubah, Anak Sekolah di Solo Tetap Libur Akhir Semester Ini

Selain diminta membuat surat pernyataan, menurut Putut, orang tua yang tak mengizinkan anaknya divaksin diberi surat peringatan. Sedangkan ihwal alasan pihak wali murid tidak mengizinkan anaknya divaksin lantaran masalah keyakinan.

“Ya karena keyakinannya. Memang itu [menolak vaksin] hak orang tua. Tapi pada akhirnya bisa menimbulkan gangguan kepada lingkungan anak-anak yang lain. Karena tak divaksin lalu jadi rentan. Kalau rentan nanti bisa jadi sumber penyebaran. Kan begitu logikanya,” kata dia.

Ke depan Putut meminta Dinas Pendidikan Solo dan sekolah melakukan sosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19 kepada para wali murid. Tujuannya agar tidak ada lagi wali murid atau orang tua siswa yang menolak vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya