SOLOPOS.COM - Ilustrasi Anak Pneumonia (klikdokter.com)

Solopos.com, SEMARANG – Sebanyak 83.010 anak di Jawa Tengah atau Jateng menderita pneumonia atau penyakit radang paru. Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Penggerak PKK Jateng yang juga istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, dalam webinar bertajuk “Peran Ayah dan Pencegahan Pneumonia pada Anak dengan Imunisasi”, Selasa (12/1/2021).

Menurut Atikoh, radang paru saat ini masih menjadi ancaman serius bagi bayi dan balita di Indonesia. Oleh karenanya dibutuhkan kolaborasi utuh agar bisa menyelamatkan generasi dari serangan pneumonia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satunya lewat peran seorang ayah dalam mengambul keputusan tepat guna menyiapkan pondasi kesehatan bagi keluarga. “Jangan sampai menunggu anak terkulai lemas untuk memastikan bahwa anak memang sakit,” ujar Atikoh.

Kapan Mulai dan Selesai Isolasi Mandiri Bagi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala?

Atikoh menambahkan peran ayah sangat besar dalam tumbuh kembang dan kehidupan anak. Ayah sebagai keluarga harus mampu memastikan kesehatan anggota keluarganya, terutama dalam menciptakan lingkungan yang sehat sehingga anak terhindar dari pneumonia.

“Seorang ayah harus bisa menciptakan lingkungan sehat dalam keluarga, seperti tidak merokok di rumah atau mengajari anak berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, pneumonia juga bisa dicegah dengan pemberian ASI eksklusif kepada bayi supaya imunnya kuat,” ujar Atikoh.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jateng, Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp. A(K), mengatakan radang paru sangat berbahaya karena menyerang saluran pernafasan. Data yang diterimanya pada 2015, ada sekitar 147.000 anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia yang meninggal dunia karena pneumonia.

“Kenali gejala pneumonia itu sejak dini. Salah satunya adalah peningkatan nafas yang cepat. Untuk bayi usia kurang dari 2 bulan biasanya nafasnya 60 kali per menit, untuk usia 2-12 bulan 50 kali per menit. Sedang untuk usia 1-5 tahun cirinya pernafasan 40 kali per menit. Tarikan dinding yang cepat itu menandai anak sesak nafas,” tuturnya.

Gara-Gara Hujan, Jalan Utama Di Wonosobo ini Ambles Parah

Penyakit Menular

Fitri menambahkan pneumonia juga mampu menular ke orang lain. Selain itu, infeksinya juga menyasar anak ketika menghirup bahan berbahaya. “Langkah pencegahannya tentu bisa dilakukan secara umum melalui ASI, dan perbaikan gizi. Sementara pencegahan spesifik bisa lewat vaksin imunisasi,” tuturnya.

Medical Manager PT Pfizer Indonesia, Dr Carolina Halim, mengatakan pneumonia bisa dicegah dengan imunisasi dengan vaksin. “Dengan imunisasi, imunitas anak bisa terpenuhi. Selain itu juga mampu menanamkan pertahanan kesehatan diri,” ujarnya.

Total Sudah 139 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ182

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 468.172 kasus pneumonia balita di Indonesia, di mana 551 meninggal dunia. Namun balita yang terpapar risiko pneumonia diperkirakan mencapai 885.551 atau 3,55 % dari jumlah balita di Indonesia.

Sementara di Jateng ada sekitar 2.652.751 balita. Sedangkan prevalesni pneumonia pada balita di Jateng mencapai 3,61%. Realisasi temuannya sekitar 50.263 balita.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya