SOLOPOS.COM - Ilustrasi kasus HIV/AIDS di Jateng. (Freepik.com)

Solopos.com, UNGARAN — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Semarang mencatat sepanjang tahun 2021 ini terdapat temuan 64 kasus baru HIV/AIDS di wilayahnya. Dari jumlah sebanyak itu, mayoritas risiko penularan berasal dari hubungan heteroseksual.

Pegawai staf Sekretariat KPA Kabupaten Semarang, Sokoguru Taufik, mengatakan 64 kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Semarang itu ditemukan selama bulan Januari-Juli 2022 atau semester pertama 2022. Setiap tahun, rata-rata kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Semarang yang ditemukan mencapai 60-70 kasus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kondisi AIDS Kabupaten Semarang cenderung rata-rata semester awal segitu [60-70 kasus]. Jadi, tidak ada kenaikan atau penurunan, tiap paruh pertama memang segitu yang ditemukan, nanti akhir tahun bisa meningkat menjadi seratusan,” ujar Sokoguru kepada Solopos.com, Jumat (19/8/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Secara terperinci, Sokoguru menyebutkan dari 64 kasus baru yang ditemukan itu empat di antaranya menderita AIDS. Sedangkan 60 orang lainnya terdeteksi menderita HIV.

“Sedangkan untuk jenis kelamin, perempuan 25 orang, laki-laki 39 orang. Sementara dari risiko penularan, homoseksual ada 18 orang dan heteroseksual 46 orang,” ujarnya.

Baca juga: Penderita HIV/AIDS Jabar Melahirkan di Semarang, Begini Kondisi Bayi

Sedangkan terkait sebaran terbanyak, KPA Kabupaten Semarang menyebut ada di wilayah Kecamatan Bergas. Oleh karenanya, pihaknya pun meminta puskesmas setempat untuk menggencarkan program sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS.

“Termasuk sosialisasi kepada kader PKK juga sudah kami lakukan. Kemudian petugas KB dan bidan, karena ada program pencegahan HIV ibu hamil dan dibant LSM untuk menyasar wilayah di pedalaman,” jelasnya.

Sokoguru pun berpesan agar masyarakat Kabupaten Semarang tidak melalukan hubungan badan dengan bergonta-ganti pasangan. Selain itu, bagi yang sudah terindikasi HIV/AIDS, diharapkan tetap semangan menjalani pengobatan dan mencegah penularan.

Baca juga: Catat Lur! Ini Jalur Pendakian Paling Populer di Gunung Merbabu

“Jadi bagi anak-anak yang belum menikah jangan berhubungan seks. Kemudian yang sudah [menikah], tetap setia, jangan gonta-ganti [pasangan]. Untuk yang memiliki kebiasan melakukan seks berganti-ganti pasangan, dengan PSK, waria, maupun homoseksual, seharusnya menggunakan alat kontrasepsi agar tidak tertular dan menularkan,” imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya