SOLOPOS.COM - ilustrasi pelayanan rumah sakit (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Data penerima jaminan kesehatan (Jamkes) ganda di Kabutapen Bantul mencapai hingga 60.000 jiwa. Data bermasalah itu menyebabkan, tertutupnya kesempatan warga miskin lainnya untuk mendapatkan jaminan kesehatan yang dibiayai pemerintah.

Kepala Seksi Data dan Pengkajian Badan Kesejahteraan Keluarga (BKK) Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantul Lukas Sumanasa menyebutkan, data terakhir hingga September 2013 menemukan sebanyak 60.000 jiwa penerima Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) juga menerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang kini menjadi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah itu dari total 144.000 penerima Jamkesda pada 2013.

Karut marutnya penerima jaminan kesehatan ganda itu menurutnya disebabkan beberapa hal. Pertama karena kesalahan entri data oleh petugas baik petugas yang mendata peserta Jamkesda maupun JKN atau Jamkesmas. Selain itu disebabkan ketidakjujuran warga saat didata petugas.

“Misalnya warga sudah dapat Jamkesmas, tapi enggak bilang ke petugas sehingga dapat lagi Jamkesda. Atau karena kartu Jamkesmasnya hilang tapi tidak melaporkan ke petugas,” jelas Lukas Senin (1/9/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya