Solopos.com, BOYOLALI -- Kasus Covid-19 kembali menyasar kalangan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Boyolali. Kali ini giliran nakes dari Puskesmas Selo yang terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan ada tiga nakes dari Puskesmas Selo yang terkonfirmasi posituf Covid-19. "Ini menjadi keprihatinan kami," kata dia belum lama ini.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Tak Kuat Nanjak, Minibus Rombongan Pengantin di Sambirejo Sragen Terperosok ke Tebing
Meski begitu dia memastikan pelayanan di Puskesmas Selo tetap berjalan seperti biasa. Nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu merupakan bidan.
"Sementara ini tidak ditutup, hanya dilakukan karantina bagi yang positif. Sebab dari 50 karyawan yang positif hanya tiga orang, jadi masih bisa dilakukan pelayanan," jelas dia.
Di sisi lain saat ini masih ada sejumlah klaster penularan Covid-19 yang masih aktif di Boyolali. Per 27 November 2020, ada 18 klaster yang masih aktif yang tersebar di 11 kecamatan. Dia menyebutkan dari klaster yang ada, mayoritas merupakan klaster keluarga dan tempat kerja.
10 Berita Terpopuler: Kades di Ceper Klaten Dilaporkan ke Polisi Gegara Ancam Sukarelawan ABY-HJT
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tertib dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk di rumah dan tempat kerja. Selain itu dia berharap semua pihak bisa mendukung program penanaganan Covid-19, mulai dari testing, tracing, hingga treatment. Termasuk tertib menjalankan isolasi mandiri bagi yang sudah dinyatakan positif Covid-19 agar kasus tidak terus menyebar.
Menurut Ratri, saat ini pihaknya telah melakukan tracing yang diperluas. Bukan hanya menyasar kontak erat langsung, namun termasuk pihak yang berkaitan. "Jadi sasarannya lebih luas. Selain itu kami berupaya untuk maksimalkan capaian testing di lokasi yang dicurigai terjadi penularan," kata dia.
Warga Ngeyel Berkerumun di Patung Kuda Solo Baru, Satpol PP Sukoharjo Capek Kucing-Kucingan
Dia menyebutkan sejauh ini dari hasil tracing yang dilakukan didapatkan data kasus suspeck sebanyak 1.893 orang, 1.749 kasus discarded, 94 kasus probable, 1.971 kasus konfirmasi, 2.538 kontak erat, dan 28.301 pelaku perjalanan.