SOLOPOS.COM - Aksi penebaran bibit ikan lokal di Embung Pilangbango, Kota Madiun, Selasa (20/10/2020). (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN -- Sebanyak 25 jenis ikan lokal di Jawa Timur dimungkinkan sudah punah karena saat ini sudah tidak ditemukan di perairan Jatim.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Mohammad Gunawan Saleh, mengatakan sebenarnya di Jatim pada tahun 1990-an terdata ada 50 jenis ikan lokal yang hidup di perairan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pihaknya sejak 2010 melakukan identifikasi ikan-ikan tersebut dan hanya bisa menemukan 25 jenis ikan lokal Jatim.

“Dapat dikatakan 25 jenis ikan yang lain itu sudah punah atau belum diketahui,” kata dia seusai menebar benih ikan di Embung Pilangbango, Kota Madiun, Selasa (20/10/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Polisi Ungkap Ada Bekas Selotip di Tangan dan Luka di Dahi Wanita Terbakar Dalam Mobil Sukoharjo

Dia menambahkan dari 25 jenis ikan yang telah diidentifikasi tersebut, baru 15 ikan bisa dikembangbiakkan. Sedangkan 10 jenis ikan lainnya masih dalam proses domestikasi atau proses penjinakan.

Lebih lanjut Gunawan menjelaskan 10 jenis ikan tersebut masih dipelihara dengan tujuan supaya ikan-ikan tersebut bisa makan makanan pabrik. Hal ini bertujuan supaya ikan-ikan jenis ini bisa dikembangbiakkan.

“Kalau bisa makan makanan pabrikan, berarti bisa berkembang biak. Kami sudah mengupayakannya sejak tahun 2016,” terangnya.

5 Aktivitas Sebelum Tidur yang Bikin Kurus, Bisa Jalanin Nggak?

Gunawan menyampaikan ikan-ikan tersebut merupakan ikan liar sehingga tidak bisa langsung diberi pakan yang diproduksi pabrik. Oleh sebab itu, ungkap dia, diperlukan proses yang cukup lama.

Salah satu ikan lokal yang sedang dikembangkan yakni jenis ikan dewa. Pihaknya menemukan ada tiga jenis ikan dewa. Konon, ikan ini merupakan salah satu ikan mahal yang harganya mencapai Rp1 juta per kilogram.

“Kalau di Jawa Barat ini harganya Rp1 juta per kg. Karena kepercayaan saja. Ikan dewa ini katanya makanan raja-raja zaman dahulu,” ujarnya.

Mengembangkan Ikan Sili

Saat ini, pihaknya sedang mengembangkan ikan sili. Ikan yang dahulu banyak di perairan Jatim tersebut, sekarang sudah langka.

“Hampir satu tahun ini, sudah kita kembang biakkan supaya bisa berkembang biak,” ujar dia.

Sejak tahun 2016, dinasnya telah menyebarkan sekitar 12 juta ikan langka tersebut ke sejumlah kabupaten dan kota se-Jatim.

Satgas Desa di Sragen Tegakkan Protokol Kesehatan di Tempat Hajatan

Bahkan kalau ada daerah dari luar Jatim meminta, pihaknya juga akan memberikan.

“Kita memiliki bank ikan lokal. Kalau ada permintaan dari pemda akan kita layani. Rata-rata per tahun kami menyebarkan 2,5 juta ikan. Tetapi itu juga tergantung permintaan,” kata Gunawan.

Dia meminta kepada pemerintah kota maupun kabupaten di Jatim supaya melaporkan ketika menemukan ikan lokal di perairan masing-masing.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya