Solopos.com, PURWODADI – Kebakaran melanda dua rumah beserta isinya di Dusun Bentulan, Desa Simo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Rabu (3/3/2021) malam. Rumah yang terbakar tersebut masing-masing milik Sukardi, 60 dan Sagiyanto, 56.
Selain membakar dua rumah warga, harta benda milik kedua pemilik rumah juga ikut ludes terbakar. Kendati tidak ada korban jiwa maupun luka, namun akibat kebakaran ini kerugian diperkirakan lebih dari Rp 1 miliar. Video kebakaran tersebut juga beredar di aplikasi WhatsApp.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kapolsek Kradenan AKP Sunaryanto menjelaskan selain rumah dari kayu, ada kendaraan dan uang serta surat berharga yang ikut terbakar di rumah Sukardi, Simo, Grobogan. Yakni mobil Honda Jazz, Toyota Kijang Innova, dan Toyota Kijang LGX.
Kemudian dua motor Honda Vario, Honda Scoopy dan Yamaha Fino, surat-surat berharga serta uang Rp50 juta. Kerugian yang diderita Sukardi ditaksir mencapai Rp820 juta.
Baca juga: Gegara Konsleting, Warung Kopi Leter S Toroh Grobogan Terbakar
Sedangkan dari rumah Sagiyanto ada tiga sepeda motor yang ikut terbakar beserta surat kendaraan. Yakni dua sepeda motor Honda Beat dan Kawasaki KLX. Selain itu, ada uang tunai Rp 20 juta serta sejumlah barang dan surat-surat berharga. Kerugian diperkirakan mencapai Rp309 juta.
“Untuk penyebab kebakaran rumah di Simo masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara, disebabkan konsleting dari ruang depan,” jelas Kapolsek Kradenan, Kamis (4/3/2021).
Kapolsek Kradenan mengimbau warga agar waspada terhadap bahaya kebakaran meskipun saat ini musim hujan. Selalu memeriksa kompor, perapian pastikan kondisinya sudah tidak menyala. Selalu mengecek kondisi peralatan listrik guna mencegah terjadinya kebakaran.
Baca juga: Diterjang Angin Kencang, Atap Rumah dan Sekolah di Grobogan Rusak
Bangun Tidur
Kebakaran yang melanda rumah dua warga Simo tersebut, berawal ketika Rabu malam Sukardi terbangun dari tidur karena kondisi di rumahnya terasa panas. Ketika keluar kamar dia melihat api cukup besar pada atap rumahnya.
Sukardi segera membangunkan seluruh anggota keluarganya untuk menyelamatkan diri. Dia juga berteriak meminta tolong sehingga warga sekitar rumahnya berdatangan untuk membantu melakukan pemadaman.
Namun, upaya pemadaman tidak berhasil karena api cepat membesar membakar rumah dari kayu tersebut. Selain itu banyaknya barang mudah terbakar di dalam rumah ditambah angin kencang membuat warga kesulitan. Akibatnya api dengan cepat melalap rumah Sukardi, bahkan merembet ke rumah di sebelahnya milik Sagiyanto.
Api yang melahap dua rumah di Simo baru bisa dipadamkan setelah lima armada damkar dari pos Wirosari dan pos Purwodadi dikerahkan. Pemadaman dan pendinginan baru bisa tuntas menjelang subuh.