DUGAAN KORUPSI PLN : Diperiksa 6 Jam, Dahlan Lelah Hingga Salah Masuk Mobil

Dugaan korupsi PLN, yaitu dalam pengadaan dan pembangunan gardu induk Jawa-Bali terus diusut.

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, telah selesai diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejakti) DKI Jakarta selama 6 jam. Seusai diperiksa, pemilik media Jawa Pos Group itu tampak kebingungan dan lelah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, Dahlan Iskan sempat salah masuk mobil. Dia masuk ke mobil dinas Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajakti) DKI Jakarta, Adi Toegarisman. Setelah itu, karena malu salah masuk mobil, Dahlan menghindari kerumunan wartawan yang menunggunya sejak pagi. Sampai-sampai seorang wartawan terjatuh mengikuti langkah seribu Dahlan.

Dahlan Iskan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan dan pembangunan gardu induk Unit Induk Pembangkit dan Jaringan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara tahun anggaran 2011-2013 senilai Rp 1 triliun lebih. Dahlan yang diperiksa sebagai Kuasa Pengguna Anggaran mengakui dicecar banyak pertanyaan oleh penyidik.

“Ada banyak, saya lupa. Tanya ke penyidiknya saja,” tutur Dahlan Iskan di Kejakti DKI Jakarta, Jumat (5/6/2015).

Kasus ini berawal dari megaproyek di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk 21 unit Gardu Induk Jawa, Bali, Nusa Tenggara, yang dimulai pada Desember 2011. Proyek bernilai Rp1,063 triliun itu belakangan diketahui justru terbengkalai.

Seluruh tersangka dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) jucnto Pasal 18 UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20/2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20/2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.