SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan. (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, MALANG — Suparman dan Hermanto, dua warga Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengadu ke kepolisian setempat lantaran mengaku dikeroyok banyak orang.

Sumber persoalan pengeroyokan ini diduga gegara masalah pilihan kepala desa. Peristiwa ini terjadi di Dusun Inpres Desa Jabung Wetan Kecamatan Paiton.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Ceritanya, belasan orang sedang memasang banner salah satu calon kepala desa. Di saat bersamaan, Suparman dan Hermanto sedang melintas di dekat mereka.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu (23/12/2021), sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu keduanya melintas di jalan desa dengan mengendarai sepeda motor. Namun setelah sampai di tempat kejadian, mereka diteriaki oleh orang yang sedang memasang banner.

Suparman dan Hermanto pun berhenti untuk bertanya maksud warga meneriaki mereka. Namun bukan jawaban yang diterima melainkan salah satu pelaku yang langsung memukul keduanya. “Saya juga dipukul,” ujar Suparman, seperti dikutip dari Suara.com, Jumat (24/11/2021).

Suparman yang tidak terima dipukul langsung memberikan perlawanan hingga terjadi perkelahian. Namun bukan satu lawan satu tetapi ada sekitar 15 orang juga ikut mengeroyok Suparman.

Tidak tanggung-tanggung, para pelaku juga memukuli korban menggunakan batang bambu. Sementara Hermanto yang saat itu sudah berhasil keluar dari amukan para pelaku, berusaha melerai namun tidak berhasil.

Baca Juga: Kalah Tipis, Calon Kades di Kulonprogo Laporkan Rival ke Polisi 

Ia kemudian langsung pergi untuk mencari pertolongan. Hermanto berhasil melarikan diri usai warga sekitar datang untuk melerai. “Saya langsung lapor ke polisi,” katanya.

Terpisah, Kapolsek Paiton, Iptu Maskur Ansori membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan kalau anggotanya menerima laporan pada Kamis (23/12/2021), dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB

Namun dalam kejadian ini pihaknya tidak mengaitkan dengan Pilkades melainkan fokus kepada perbuatan pidana yang dilakukan oleh para pelaku.

“Adapun keterkaitan peristiwa tersebut dengan isu Pilkades, sebagaimana yang berkembang di masyarakat, itu merupakan bukan ranah kami, kami secara profesional fokus melakukan upaya Kepolisian sesuai perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya, Jumat (24/12/2021).

Saat ini Polsek Paiton masih terus melakukan penyelidikan dan interogasi terhadap korban dan saksi-saksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya