SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Kurnia Listyarini, menyerahkan bantuan sosial beras. (Istimewa/Dinas Sosial Wonogiri)

Solopos.com,WONOGIRI–Pemerintah Kabupaten Wonogiri berupaya mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa beras selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4. Seluruh bansos itu harus tersalurkan saat PPKM diterapkan.

Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Kurnia Listyarini, mengatakan selama PPKM ini ada empat jenis bansos beras. Pertama, bansos yang bersumber dari Kementerian Sosial. Diperuntukkan bagi penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial tunai (BST). Setiap keluarga mendapatkan jatah 10 kilogram.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kedua, bansos beras dari TNI-Polri untuk masyarakat umum yang belum mendapatkan bansos selama PPKM. Polres Wonogiri mendapat jatah 16 ton dan Kodim 0728 dapat 40 ton. Berat beras setiap pak sebesar 5 kilogram.

Ketiga, bansos beras dari Kemensos yang bersumber dari cadangan beras pemerintah atau CBP. Kabupaten Wonogiri mendapatkan jatah 3.000 sak, setiap sak berisi beras 5 kilogram. Keempat, bansos beras untuk penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Setiap keluarga mendapat jatah 10 kilogram.

Menurut Kurnia, penyaluran bansos beras untuk penerima PKH dan BST selesai pekan ini. Jadwal penyaluran mulai 31 Juli hingga 7 Agustus 2021. Begitu juga dengan bansos beras dari TNI-Polri, semua sudah tersalurkan.

“Kami lakukan percepatan. Untuk masa PPKM ini semua jenis bansos harus segara tersalurkan. Maka penyaluran atau aksi kami dobel. Semua bantuan harus segera diterima masyarakat,” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu (7/8/2021).

Baca Juga: Kawasan Perbatasan Wonogiri-Sukoharjo Bisa Jadi Simpul Ekonomi dan Pusat Bisnis Baru

Bansos Kemensos

Sementara itu, bansos dari Kemensos sebanyak 3.000 pak beras dan bansos untuk penerima BPNT akan mulai disalurkan pekan depan. Sebab hingga kini beras dari dua sumber itu belum sampai di Wonogiri meski di sejumlah daerah sudah menerima.

“Pekan depan baru mulai terdistribusi ke kabupaten. Nanti penyalurannya kami jadwal. Menunggu kepastian datang kemudian dijadwal,” ungkap dia.

Hingga kini, lanjut Kurnia, selama penyaluran belum ada laporan penerima mengembalikan bantuan. Selain itu belum ada laporan bantuan salah sasaran. Bantuan tidak tersalurkan karena pindah tempat atau meninggal dunia.

Baca Juga: Seluruh Desa Sudah Terpasang Air PDAM, Musim Kemarau Tahun Ini Pracimantoro Wonogiri Bebas Kekeringan

Namun karena terkait bencana, ketika bansos beras tidak bisa tersalurkan ke penerima, bisa dialihkan ke warga lain yang membutuhkan. Sehingga bisa menyelesaikan permasalahan di tingkat bawah. Jika bantuan berbentuk uang harus dikembalikan ke kas negara jika tidak bisa tersalurkan.

“Selama penyaluran kami perketat penjadwalan pengambilan bansos. Karena yang diundang mengambil bansos cukup banyak. Dijadwal dari cakupan terkecil. Jika penerima di satu dusun banyak, maka harus dipecah pengambilannya,” kata Kurnia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya