SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN—Kalangan pemilik toko di sepajang Jl. Veteran dan Jl. Pemuda Klaten memprotes rencana penutupan jalur sebagai imbas pelaksanaan drag race di dua jalan protokol tersebut pada Sabtu-Minggu (7-8/9).

Isnadi, pemilik toko mebel di Jl. Veteran mengatakan, pelaksanaan drag race pada tahun lalu juga menutup jalur Jl. Vetaran dan Jl. Pemuda. Akibatnya, tidak ada pengunjung yang mampir ke tokonya selama dua hari berturut-turut. Padahal, setiap akhir pekan, tokonya selalu ramai dikunjungi pembeli. “Besok Sabtu dan Minggu, pembeli tidak bisa datang ke toko karena jalur ditutup. Kami jelas dirugikan dengan situasi ini,” tegas Isnadi kepada Espos di Klaten, Jumat (6/9/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Isnadi sebelumnya mengira ajang drag race hanya digelar selama sekali. Dia kecewa ketika mengetahui kegiatan itu akan diselenggarakan setiap tahun. Dia menyesalkan panitia juga menutup jalur lambat yang biasa menjadi akses alternatif bagi pengunjung ke toko miliknya. “Kalau jalur lambat tidak ditutup, minimal pengunjung bersepeda motor masih bisa masuk. Kalau semua jalur ditutup, otomatis semua toko di Jl. Veteran dan Jl. Pemuda akan sepi pengunjung. Kalau omzet kami turun, siapa yang mau tanggung jawab,” paparnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Klaten, Nurcholis Madjid, mengakui terdapat warga yang keberatan dengan kegiatan drag race di Jl. Veteran dan Jl. Pemuda. Dia mempersilakan warga menyampaikan aspirasi kepada DPRD Klaten. Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti dengan memanggil panitian penyelenggaran drag race dan instansi terkait.

“Masalah ini pernah mencuat dalam sidang paripurna DPRD  Klaten beberapa hari lalu. Banyak warga yang mengeluhkan pelaksanaan drag race yang menggunakan jalur protokol yang banyak berdiri pertokoan,” paparnya.

Dia berharap lokasi drag race pada tahun mendatang bisa dipindah ke jalur lain yang tidak banyak berdiri pertokoan. Meski sudah mengantongi izin dari kepolisian, dia berharap aspirasi pemilik toko bisa dipertimbangkan oleh panitia.

Sementara itu, perwakilan panitia Drag Race Klaten 2013, Edy Hartanta, mengatakan ajang ini sudah disosialisasikan kepada warga sekitar sejak dua bulan sebelumnya. Menurutnya, dalam sosialisasi itu, panitia sudah mengumpulkan warga beserta pengurus RT dan RW setempat.

“Kami memberi kompensasi dan tali asih kepada warga di sekitar lokasi pelaksanaan drag race. Selama diadakan sosialisasi, tidak ada penolakan dari warga sekitar,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya