SOLOPOS.COM - dr Trita membeli dua sepeda motor listrik buatan anak SMK. (Instagram/dr.tirta)

Solopos.com, SOLO — Dokter Tirta Hudi alias dr Tirta belum lama ini wara-wara di akun Instgramnya, dr. Tirta, kalau dia tengah memesan dua sepeda motor listrik.

Dalam postingan yang dilihat Solopos.com pada Jumat (3/8/2021) itu, dr Tirta dengan gembira menaiki motor mini berwarna kuning bertenaga listrik.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Ia menyebut bahwa motor tersebut merupakan buatan dan kreasi anak bangsa asal Jogja.

Hari ini dapat kabar, ada sebuah motor listrik kecil karya temen temen SMK KAP kerjasama dengan PT Chikal Bakal Mandiri di Yogyakarta. Saya tau dari mas piel. Hebatnya lagi ini prototype dibuat dari limbah! Serius! Motor listrik ini masih prototype, ya sebagai support #localpride saya memutuskan membeli 2 produk dari kawan kawan. Walau sistem pre order, ga masalah,” katanya.

Baca Juga: Krecek Bu Ipik, Berbahan Kulit Kerbau Langsung dari Toraja

Seperti yang dibilang dr Tirta, motor listrik itu buatan sejumlah guru dan siswa di SMK Ki Ageng Pemanahan (KAP). Meski belum diproduksi secara massal, namun motor listrik yang menggunakan beberapa baterai laptop yang dirangkai itu sudah dipesan oleh beberapa pihak. Salah satunya dr Tirta yang memang dikenal cinta produk dalam negeri.

“Saat ini sudah ada beberapa pemesan. Salah satunya dari Kulonprogo. Ada juga pesanan dari dokter Tirta. Khusus dokter Tirta, dia pesan dua unit,” kata Wandi Purnomo, kepala bengkel SMK KAP, semringah, Rabu (1/9/2021).

Ia bercerita awalnya pembuatan motor listrik ini bisa dibilang tak disengaja. Awalnya hanya untuk memenuhi kewajiban dari Kemendikbud bahwa semua SMK harus punya produk unggulan.

Baca Juga: Wow…Bangun Lapangan Sepak bola, Warga Malah Temukan Wajan Raksasa

sepeda motor listrik SMK KAP Bantul
Tim dari SMK KAP Bantul bersama sepeda motor listrik kreasi mereka. (Istimewa)

Gunakan Limbah

Mulanya pihak sekolah berniat membuat videotron, namun terkendala modal. Akhirnya tebersit membuat sepeda motor listrik.

Pembuatan motor listrik tersebut juga bukan tanpa kendala. Ternyata butuh biaya besar juga untuk membuatnya. Lalu muncul ide membuat motor listrik dari limbah daur ulang dan menggandeng PT Chikal Bakal Mandiri.

“Dari situ kami bentuk tim. Ada enam orang, saya sendiri, anak-anak di jurusan Mekatronika dan Teknik Komputer Jaringan. Selain itu kami libatkan guru-guru yang ada, serta dari pihak PT yang menjadi mitra kami,” jelas Wandi.

Baca Juga: 16 Narapidana Rutan II B Bantul Dipindah, Ini Alasannya

Bentuk motor listrik ini, tak seperti motor pada umumnya. Roda sepeda motor ini menggunakan ban sepeda motor matik yang diberi motor listrik di kedua bannya. Sepeda motor sendiri memiliki panjang 120 sentimeter dan tinggi 50 sentimeter.

Motor listrik ini mampu mengangkut dua pengendara dengan beban maksimal total 150 kilogram.

Untuk baterai yang dicangkokkan di bawah jok sepeda motor, SMK KAP menggunakan beberapa unit baterai laptop yang dirangkai jadi satu dan menghasilkan baterai berkekuatan 48 Volt.

motor listrik SMK KAP Bantul
Sepeda motor listrik buatan SMK KAP Bantul sedang dirangkai. (Istimewa)

Daya Tahan

Alhasil, dalam sekali pengisian yang membutuhkan waktu beberapa jam, baterai rangkaian sendiri itu mampu menggerakkan dinamo yang terpasang di dua roda hingga puluhan kilometer.

“Yang jelas, jika baterai full charge, maka sepeda motor ini bisa melaju selama 30 menit. Tergantung medannya,” terang Wandi.

Untuk memastikan sepeda motor ini layak dikendarai, Wandi mengaku telah melakukan beberapa kali uji coba. Salah satunya di tanjakan curam, seperti jalur Cinomati, Dlingo. Hasilnya? Sepeda motor ini lancar saja melahap tanjakan.

“Tapi, memang saat menanjak, kami gunakan penggerak roda depan dan belakang. Karena memakai dinamo, sehingga dua roda ini bisa berjalan maksimal. Karena medannya menanjak, maka baterai otomatis banyak tersedot. Tapi, gampang kok mengisinya, tinggal colokan saja ke stop kontak, karena baterainya juga kecil,” jelas Wandi.

Harga

Untuk bisa memboyong sepeda motor listrik SMK KAP, kita harus merogoh kocek Rp9 juta. Itu harga minimal, karena pembeli bisa memesan sepeda motor sesuai keinginan.

“Seperti yang di Kulonprogo ini minta ada tambahan beberapa. Jadi bentuknya bisa custom dan kami siap untuk itu,” ungkap Wandi.

 

 



View this post on Instagram

 

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya