SOLOPOS.COM - Ilustrasi new normal di sekolah. (Antara-Syaiful Arif)

Solopos.com, SEMARANG -- Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Yudi Indras Wiendarto, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menggelar tes Covid-19 baik rapid test maupun swab test ke sekolah-sekolah yang telah menggelar pembelajaran tatap muka.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi penularan virus corona atau Covid-19 yang bisa ditimbulkan dari para siswa yang telah menjalani pembelajaran tatap muka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Rata-rata anak dan usia muda itu kan memang punya imun yang bagus. Bisa jadi terapar [Covid-19] namun asimptomatik. Terpapar, tapi tidak terjadi gejala, namun bisa menularkan ke orang lain," ujar Yudi dalam keterangan resmi, Kamis (5/11/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Magelang Diterjang Angin Kecang, Puluhan Pohon Tumbang

Oleh karenanya, Yudi pun mendesak pemerintah untuk meningkatkan protokol kesehatan dan melaksanakan rapid test maupun swab test bagi siswa dan guru di sekolah yang telah menggelar pembelajaran tatap muka.

"Itu penting. Kelihatan siswanya baik-baik saja, tapi bisa jadi yang terpapar malah keluarga di rumah. Sebagai antisipasi, swab dan rapid test ini mesti dilakukan dan kontinyu. Ini mesti diperhatikan pak Gubernur [Ganjar Pranowo]," tuturnya.

Hajatan Diperbolehkan, Pelaku Seni di Wonogiri Masih Sepi Job

Harus Kontinyu

Politikus Partai Gerindra ini berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng. Perihal anggaran, bisa diambilkan dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) karena kebutuhan rapid test dan swab test belum masuk instrumen penyelanggara pendidikan.

Yudi juga menilai rapid test atau swab test tidak perlu dilakukan setiap hari di sekolah, tapi harus kontinyu. Bisa jadi tes Covid-19 itu dilakukan sepekan sekali atau dua pekan sekali.

Sopir Bus di Terminal Purwodadi Jalani Tes Swab, Ini Penjelasannya

Berdasarkan data dari corona.jatengprov.go.id, jumlah kasus Covid 19 di Jateng saat ini mencapai 38.227. Perinciannya, 3.687 pasien dirawat, 31.829 orang sembuh, dan 2.711 meninggal dunia.

Melihat angka itu, Yudi pun menilai pembelajaran daring masih menjadi opsi terbaik pada masa pandemi Covid-19. Pembelajaran tatap muka bisa dilakukan setelah pemerintah menyediakan vaksin, sehingga penularan Covid-19 di sekolah bisa dicegah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya