SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BLITAR — Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Jatim, mewacanakan akan melokalisasi para pecandu alkohol guna menghindari jatuhnya korban jiwa akibat minuman keras yang sengaja dioplos dengan campuran berbahaya.

“Di Blitar ini sudah banyak kejadian. orang minum minuman keras yang dicampur (oplos), bahkan ada yang meninggal dunia,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Blitar Syaiful Maarif di Blitar, Senin (7/1/2013).

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Ia mengatakan,wacana ini selain dilatarbelakangi dengan banyaknya kasus warga yang meninggal akibat minuman keras, juga masih belum adanya aturan dengan tegas tentang larangan peredaran minuman keras. Selama ini, aturan tentang minuman beralkohol hanya diatur tentang tata niaganya saja.

Untuk itu, ia menyebut penting adanya lokalisasi untuk melokalisir para pencandu alkohol. Dengan itu, akan lebih mudah mengawasi baik minuman keras maupun kadar alkoholnya.

“Selama ini yang ada hanya tata niaga saja. Padahal, ini adalah penyakit masyarakat,” katanya menegaskan.

Pihaknya tidak khawatir wacana ini justru nantinya menjadikan perdebatan. Ia lebih menilai dari sisi pengawasan, sehingga mengantisipasi adanya korban jiwa yang meninggal akibat minuman keras seperti ini.

Ia mencontohkan, untuk rokok yang notabene juga mengganggu kesehatan, perhatian pemerintah juga tinggi. Bahkan, sekarang para pecandu rokok juga dilarang merokok di tempat umum. Begitu juga dengan para pekerja seks komersial (PSK), karena dianggap lebih banyak sisi negatif pemerintah melokalisir mereka dengan menempatkan di lokalisasi.

Dengan adanya aturan untuk melokalisir para pecandu alkohol itu, menurut dia akan memudahkan pengawasan. Para pecandu juga mudah untuk diawasi perilakunya.

Pihaknya juga sudah mengkomunikasikan dengan sejumlah anggota DPRD Kota Blitar, jajaran polisi, maupun pemda. Namun, untuk lebih lanjut membahas masalah itu belum dilakukan.

Ia tidak khawatir mendapatkan kecaman dari sejumlah kalangan tentang lokalisasi para pecandu alkohol itu. Ia menyebut, lebih penting melindungi nyawa, melindungi akal, agar mereka tidak mati sia-sia.

“Kalau saya, melindungi nyawa itu lebih penting, jangan sampai mereka mati sia-sia,” ucapnya.

Namun, wacana ini ternyata dinilai hanya ide pribadi. Ketua DPRD Kota Blitar Glebot Catur Arianto justru mengaku tidak habis pikir dengan sikap Wakil Ketua DPRD tersebut. Ia menyayangkan sikapnya yang mengajukan adanya lokalisasi para pecandu alkohol di Kota Blitar.

“Untuk menertibkan aturan tentang minuman keras kami berusaha maksimal agar tidak mencederai rasa keadilan masyarakat. Selama ini, sanksi juga ringan hanya tindak pidana ringan. Kami berusaha keras agar peredaran minuman ini tidak meluas,” katanya mengungkapkan.

Ia mengatakan, berusaha sekuat mungkin untuk memonitor penjualan minuman keras. Namun, tidak harus dengan adanya lokalisasi para pecandu alkohol, karena dampaknya bisa buruk pada masyarakat.

Ia juga menegaskan, hal itu murni pendapat pribadi, karena selama ini tidak pernah dibicarakan di kalangan DPRD Kota Blitar.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Blitar Ichwanto mengatakan pemerintah belum pernah membahas tentang lokalisasi para pecandu alkohol tersebut. Adanya wacana itu tentunya harus dibahas dengan serius dikaji dampak dari berbagai aspek.

“Kami belum berani memutuskan tentang wacana tersebut. Suatu kebijakan harus dibahas dulu, dan mempertimbangkan berbagai aspek tentang pengaruhnya,” kata Ichwanto.

Namun, ia mengaku keberatan jika memang ada lokalisasi para pecandu alkhol di Kota Blitar, dengan mempertimbangkan generasi ke depan.

Kasus kematian warga akibat minuman keras di Kota Blitar cukup banyak. Selama 2012 ini, ada sekitar empat pegawai negeri sipil (PNS) Kota Blitar yang tewas akibat minuman keras yang sengaja dioplos. Begitu juga saat awal pelantikan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar. Terdapat sejumlah warga yang sengaja menggelar pesta, hingga berujung maut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya