SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–DPR mendesak pemerintah untuk mengurangi kuota impor sapi bakalan secara bertahap. Pembukaan keran impor sapi dikhawatirkan bisa mengganggu nasib peternak sapi lokal.

Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi IV FPKS Rofi Munawar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/7/2011)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jangan sampai kebijakan impor menghidupkan peternak Australia, di sisi lain mematikan peternak lokal. Perlu adanya pengurangan impor secara bertahap yang didasarkan pada tingkat kebutuhan riil, karena kebutuhan daging selama ini sebenarnya bisa dipenuhi oleh peternak lokal,” katanya

Ia menambahkan pemerintah harus memprioritaskan perluasan dan penyebaran sentra pasar sapi guna memangkas rantai penjualan yang terlalu panjang. Dengan rantai penjualan yang lebih pendek, peternak dapat memperoleh harga beli yang pantas.

Selama ini peternak domestik adalah mayoritas mengelola sapi bakalan dalam bentuk peternakan rumahan dengan jumlah yang tidak terlalu besar. Rofi’ menegaskan pemerintah harus secepatnya mengembangkan sentra-sentra peternakan sapi dengan kapasitas jumlah besar.

“Kalau perlu mencapai ribuan sapi bakalan sehingga produksi sapi bisa di akselerasi pertumbuhannya,” serunya.

Tahun 2011 Kementerian Pertanian mentargetkan 439 ribu ton produksi daging sapi guna pemenuhan kebutuhan nasional, di harapkan dari angka itu hanya 10% saja yang disumbangkan dari impor.

“Bila target swasembada daging 2014 ingin di wujudkan pemerintah harus konsisten mengurangi secara bertahap jumlah impor sapi bakalan,” tegas Rofi’

Sebelumnya Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan telah membuka keran impor sapi bakalan asal Australia. Alasan pemerintah membuka kembali impor sapi asal Australia dalam rangka menjaga hubungan baik perdagangan kedua negara.

Kepala BPS Rusman Heriawan pekan lalu menyatakan kebutuhan impor sebenarnya kurang dari 10% untuk mencukupi kebutuhan sapi bakalan. BPS sebelumnya telah melakukan sensus ternak dan hasilnya menunjukkan hingga awal Juli 2011 terdapat 14,5 juta sapi potong, 1,27 juta kerbau, dan 574.000 sapi perah. Total sapi yang berpotensi menghasilkan daging untuk dikonsumsi sekitar 16,3 juta ekor.

Indonesia direncanakan kembali mengimpor 180.000 ekor sapi bakalan dari Australia. Angka ini merupakan bagian kuota impor sapi bakalan tahun 2011 sebanyak 600.000 ekor.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya