SOLOPOS.COM - Area pembangunan Masjid Gedhe Boyolali, Senin (16/1/2023). Masyarakat dan Pemdes Kiringan, Boyolali, optimistis pembangunan Masjid Gedhe Boyolali akan berdampak positif bagi pendapatan mereka. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, memiliki harapan besar dengan adanya pembangunan Masjid Gedhe Boyolali pada 2023 ini. Harapan itu terutama terkait peningkatan ekonomi dan pendapatan.

Salah satunya dari pengelolaan parkir yang diharapkan diserahkan ke Pemerintah Desa (Pemdes) Kiringan. Kepala Desa (Kades) Kiringan, Sri Wuryanto, mengungkapkan dampak pembangunan Masjid Gedhe itu memang belum terasa saat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akan tetapi, ia mengungkapkan saat acara peletakan batu pertama pada Senin (2/1/2023) lalu, pengelolaan parkir diserahkan ke Pemdes Kiringan. Masyarakat sekitar yang mengelola parkir saat itu meraup pendapatan hampir Rp1 juta.

“Jadi pas peletakan batu pertama, masyarakat itu dilibatkan. Parkirnya dikelola oleh karang taruna. Mereka bilang alhamdulillah sekali bisa menikmati, bisa untuk tambah beli beras,” ungkapnya saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Senin (16/1/2023).

Ekspedisi Mudik 2024

Sri mengungkapkan sambutan masyarakat terhadap pembangunan Masjid Gedhe Boyolali  sangat positif. Ia menceritakan saat Terminal Boyolali yang awalnya di Desa Kiringan dipindah ke Desa Penggung, terjadi gejolak luar biasa dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Hal tersebut, lanjut dia, karena hampir 30 persen warga desa itu mencari pundi-pundi rezeki di terminal tersebut. Ada yang menjadi agen bus, berjualan di terminal, hingga pedagang asongan.

“Dengan adanya pembangunan Masjid Gedhe Boyolali itu masyarakat bertanya kepada kami, apakah boleh buka warung. Saya jawab, sementara boleh, asal jangan di area masjid tapi di lingkungan warga,” jelasnya.

Tak hanya itu, beberapa warga juga bertanya ke Pemdes terkait pengelolaan parkir ke depan untuk pengunjung Masjid Gedhe. Sri menjelaskan sebenarnya terkait parkir adalah kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.

Menambah Pendapatan Asli Desa

Sri mengatakan warga berharap pengelolaan parkir setelah masjid selesai dibangun diserahkan ke pemerintah desa. “Tanggapan mereka positif, apalagi gaungnya di masyarakat itu besok di Masjid Gedhe bakal ramai,” jelasnya.

Ia mengaku sudah mengusulkan ke Bagian Kesra Setda Boyolali terkait pengelolaan parkir agar dapat dikelola warga. Namun, ia hanya bisa menunggu keputusan Pemkab.

“Kami berharap dengan adanya pembangunan Masjid Gedhe Boyolali nanti dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus meningkatkan PA Desa Kiringan,” kata dia.

Sementara itu, salah satu pedagang soto di sekitar area pembangunan Masjid Gedhe, Warsiti, 65, mengaku telah lebih dari 40 tahun berjualan di Desa Kiringan. Penjualan sotonya menurun ketika Terminal Boyolali dipindah ke Desa Penggung.

Terlebih lagi, ditambah badai pandemi membuat penjualan sotonya turun drastis. “Kalau dampaknya sekarang ini memang belum terasa, akan tetapi, besar harapan saya ketika masjid selesai dibangun akan berdampak pada penjualan soto di tempat saya,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekda Boyolali, Masruri, saat menyampaikan kata sambutan pada acara peletakan batu pertama Masjid Gedhe Boyolali mengungkapkan bagian tengah masjid direncanakan akan selesai pada 2023.

Ia juga mengungkapkan desain masjid hampir 100 persen akan dari kayu agar dapat menjadi ikon baru di Indonesia.

“Mungkin akan jadi masjid dari kayu, dari bawah sampai atas. Mungkin hanya ada di Boyolali. Nanti juga akan ada gandengan dengan tempat [latihan] ibadah haji dan umrah di Karanggeneng. Akan jadi wisata religi,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya