SOLOPOS.COM - Pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapasitas Petani di pendapa joglo Balai Desa Brangkal, Karanganom Klaten, Rabu (1/2/2023). (Istimewa/Panitia Penyelenggara Peningkatan Kapasitas Petani di Brangkal)

Solopos.com, KLATEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Brangkal, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten menggelar kegiatan bertajuk Peningkatan Kapasitas Petani di pendapa balai desa setempat, Rabu (1/2/2023) pukul 09.00 WIB-11.00 WIB. Kegiatan itu bertujuan meningkatkan pengetahuan, komunikasi, sosial, ekonomi yang digerakkan oleh desa, tokoh, penyuluh pertanian di berbagai kelompok petani.

Narasumber dalam kegiatan tersebut, Penyuluh Lapangan Pertanian Kecamatan Karanganom yaitu Hj. Solikhah dan PPL P3K Desa Jurangjero dan Soropaten sekaligus seorang praktisi pertanian (petani), Kris Supartaranta. Kegiatan itu dihadiri pula kepala desa Brangkal, ketua dan anggota BPD Brangkal, ketua dan beberapa anggota kelompok tani di Desa Brangkal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pertanian dan petani mempunyai peran strategis untuk tegaknya sebuah negara karena jejege negara kuwi saka pangan. Kami, para penyuluh dari kecamatan akan mendampingi dan menampung serta membantu petani sehingga bisa meningkatkan hasil pertanian yang lebih baik dan meningkat,” kata Solikhah seperti dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Sabtu (4/2/2023).

Solikhah mengatakan permasalahan yang sering muncul dalam pertanian acapkali terkait modal, penurunan fungsi lahan pertanian, pupuk, dan pemasaran. Solikhah sangat berharap, kegiatan kapasitas petani tidak berhenti dalam forum tersebut.

“Kegiatan ini harus ditindaklanjuti dengan pertemuan rutin di kelompok-kelompok tani,” katanya.

Narasumber lainnya, Kris Suparta, menyampaikan tentang budi daya padi. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan menanam padi, di antaranya mengetahui karakter/sifat jenis-jenis padi.

“Mengetahui karakter jenis-jenis padi ini sangat penting karena berkaitan dengan penanganan hama penyakitnya, pemupukannya, dan perawatannya. Hal ini terkadang tidak menjadi perhatian bagi para petani. Akhirnya cara menanam dan merawat padi sama semua meskipun beda jenisnya,” imbuh Kris.

Selain tentang budi daya padi, Kris juga menyinggung masalah pemupukan. Selama ini, yang tertanam dalam pemikiran para petani saat memupuk itu agar tanamannya hijau. Padahal fokus pada saat pemupukan dilakukan untuk tanaman dan kesehatan tanah.

“Pemupukan jangan tergantung pada pupuk kimia tapi diberengi pupuk organik. Soalnya efek pupuk kimia ke tanah itu bisa merusak kesuburannya,” kata Kris.

Di akhir pemaparannya, Kris mengingatkan pula terkait dengan perawatan tanaman seperti menanggulangi hama penyakit, perawatan anakan, mengetahui tentang musim, dan membersihkan galengan alias pematang sawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya