SOLOPOS.COM - Tri Wiharto (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Tiga  turnamen awal rangkaian BWF World Tour 2023 telah kelar. Diawali Malaysia Open 2023 yang merupakan turnamen BWF World Tour Super 1000. Kemudian berlanjut ke India Open 2023 yang masuk kategori Super 750. Lalu Indonesia Masters 2023 sebagai level Super 500.

Dari tiga turnamen tersebut Indonesia mendominasi di kategori ganda putra dengan meraih juara di Malaysia Open 2023 lewat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan di Indonesia Masters 2023 melalui Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Di India Open, Fajar/Rian sebenarnya mampu melangkah ke babak semifinal, namun gagal melaju ke final karena kalah dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Kemudian, baru saja di Indonesia Masters 2023, ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin keluar sebagai juara dengan mengalahkan wakil China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong, dengan skor 21-17 dan 21-16.

Sejak penyelenggaraan Indonesia Masters pada 2010 hingga 2023, Indonesia hanya dua kali gagal menjuarai sektor ganda putra, yaitu pada tahun 2012 (dimenangi wakil Korea Selatan) dan tahun 2021 (dimenangi wakil Jepang).

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam peringkat BWF, ganda putra Indonesia cukup mendominasi. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon cukup lama bertengger di puncak peringkat dunia ganda putra.

Sempat tergusur beberapa waktu oleh ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, menjelang akhir 2022, ganda putra Indonesia kembali mengambil alih puncak peringkat dunia tersebut melalui Fajar/Rian. Indonesia seperti tak pernah kehabisan stok ganda putra fenomenal dari masa ke masa.

Mereka adalah Eddy Hartono/Rudy Gunawan, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan masih banyak lagi. Kemudian disusul Kevin/Marcus, Fajar/Rian, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan lainnya.

Meski demikian, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP-PBSI) masih punya pekerjaan cukup banyak untuk mencetak generasi fenomenal dari sektor selain ganda putra. Kiprah pemain nonganda putra kini mulai terlihat konsisten untuk bersaing dengan pemain top dari negara lain.

Sebut saja ganda putri yang belum lama dipasangkan, Apriyani Rayahu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Apriyani/Fadia baru berpasangan pada awal 2022. Kini sudah menempati peringkat kedelapan dunia, bahkan sebelumnya mereka mampu menembus posisi kelima dunia.

Prospek Apriyani/Fadia ke depan sangat cerah dengan catatan mampu konsisten dan tak direcoki cedera. Penemuan permata ganda putri seperti Apriyani/Fadia ini tentu tak lepas dari peran tim pelatih yang begitu jeli melihat kemampuan para pemain di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI di Cipayung.

Di sektor tunggal putra dan ganda campuran, Indonesia juga mulai menapaki jalur konsistensi dan regenerasi, meski harus diakui butuh waktu untuk mencapai hasil maksimal. Keberhasilan Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo mencapai final Indonesia Masters 2023 memberi harapan bagi sektor tunggal putra Indonesia untuk terus melangkah lebih baik lagi.

Demikian pula dengan sektor ganda campuran. Sektor tunggal putri masih punya banyak pekerjaan untuk diselesaikan. Sejauh ini Indonesia masih belum mampu berbicara banyak, bahkan untuk bisa menembus 10 besar dunia.

Gregoria Mariska Tunjung yang menjadi tunggal putri utama sampai saat ini masih terus berjuang untuk mencapai level tertinggi dalam persaingan bulu tangkis dunia. Regenerasi sektor tunggal putri Indonesia memang lambat.

Legenda tunggal putri Indonesia, Susy Susanti, pada pertengahan 2022 lalu pernah mengungkapkan beberapa penyebab sektor tunggal putri masih sulit bersaing dengan negara-negara lain, salah satunya karena bibit pemain putri tak sebanyak putra.

Susy juga mengakui renegerasi sektor putri tak sebaik putra. Memang perlu langkah, strategi, dan kerja keras agar regenerasi pebulu tangkis di Indonesia terus berjalan, khususnya sektor putri. Ajang seleksi nasional bulu tangkis yang kembali di gelar PBSI layak menjadi harapan baru untuk regenerasi atlet Indonesia.

Dari ajang seleksi nasional tersebut ditambah hasil promosi dan degradasi, PBSI telah menetapkan 92 pebulu tangkis yang akan mereka kelola di pemusatan latihan nasional. Mereka yang masuk Pelatnas PBSI 2023 terbagi dalam level utama dan pratama di semua sektor.

Kita berharap dari 92 pebulu tangkis tersebut akan muncul generasi emas Indonesia yang mampu bersaing dengan senior-senior mereka di level dunia. Aneka kompetisi bulu tangkis berskala nasional kiranya perlu diperbanyak sebagai wadah para talenta dan pemain muda mengasah serta meningkatkan kemampuan mereka.

Dengan demikian regenerasi pebulu tangkis Indonesia tak akan putus di tengah jalan dan tak kian tertinggal jauh dari negara lain. Mudah-mudahan segera muncul Rudy Hartano baru, Liem Swie King baru, Taufik Hidayat baru, Susy Susanti baru, dan penerus para lengenda bulu tangkis Indonesia lainnya.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 1 Februari 2023. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya