SOLOPOS.COM - Salah satu peserta seminar melihat materi grafis terkait jejak perjuangan Dr. R Soeharto yang diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional saat digelar seminar di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (22/12/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Nama Dr. R. Soeharto diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional. Dokter yang lahir pada 24 Desember 1908 itu terlibat aktif dalam perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Dr. R. Soeharto yang menjadi sahabat sekaligus dokter pribadi dua tokoh proklamator Indonesia, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta tersebut berasal dari Klaten. Dia lahir di Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam naskah akademik yang disusun tim dari Departemen sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Soeharto memiliki banyak rekam jejak perjuangan dan jasa untuk Indonesia hingga dinilai layak diusulkan sebagai pahlawan nasional. Pada masa perjuangan pergerakan nasional Indonesia, Soeharto terlibat aktif pada organisasi pergerakan Jong Java.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Libur Nataru, Jalan Protokol Klaten Ditutup Mulai Pukul 19.00 WIB

Pada Kongres Pemuda II 1928 yang menjadi cikal bakal lahirnya Sumpah Pemuda, Soeharto terpilih menjadi pengurus pusat Jong Java. Soeharto menyertai Soekarno, Moh. Hatta, dan dr. Radjiman memenuhi undangan panglima angkatan perang Jepang di Asia Tenggara, Marsekal Terauchi di Dalat, Saigon, pada 12 Agustus 1945. Pada pertemuan itu Jepang berjanji memberikan kemerdekaan Indonesia hingga lahir Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Soeharto juga berperan dibalik layar detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Soeharto yang merawat Soekarno hingga bisa membacakan teks proklamasi bersama Moh. Hatta. Sebelum teks proklamasi dibacakan, Soekarno tergeletak tidur dengan suhu badan yang tinggi gegara menderita sakit malaria.

Soeharto berperan memfasilitasi pertemuan rahasia antara Soekarno dan Tan Malaka pada 9 September 1945. Pertemuan itu dilakukan di rumah sekaligus klinik tempat praktik Soeharto. Soeharto juga pernah menjabat sebagai Ketua/Wakil Ketua Fonds Kemerdekaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, dan membagi uang untuk kepentingan perjuangan bangsa Indonesia. Soeharto juga menjadi tokoh dibalik lahirnya bank sentral Republik Indonesia pertama yang kini bernama BNI 46.

Baca Juga: 4 Pos Terpadu Disiapkan Polres Klaten Selama Nataru, Ini Lokasinya

Pada 1946 ketika Ibu Kota Indonesia pindah ke Yogyakarta, Soeharto ditugasi menjadi Ketua Administrasi Militer Pusat. Soeharto juga tercatat ikut dalam perjuangan mendirikan UGM. Soeharto juga menjadi tokoh pendiri Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta pendiri Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Pada era Presiden Soekarno, Soeharto menjabat beberapa posisi menteri. Soeharto wafat di Jakarta pada 30 November 2000.

Salah satu putri Dr. R. Soeharto, Dewi Kamaratih Soeharto, mengatakan gagasan untuk mengusulkan ayahnya mendapatkan gelar pahlawan nasional muncul saat awal-awal pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.

“Awalnya di masa pandemi niatnya mau membuat ulang biografi Rama [panggilan Dewi kepada ayahnya]. Semakin banyak dibaca semakin banyak perjuangan yang layak untuk diberitakan. Bukan untuk gaya-gayaan, tujuannya supaya para generasi muda mengambil nilai perjuangan Rama,” kata Dewi saat ditemui seusai seminar pengusulan Dr. R. Soeharto mendapatkan gelar pahlawan nasional di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (22/12/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya