SOLOPOS.COM - Aliansi Suporter Boyolali melaksanakan doa dan zikir bersama di Simpang Lima Boyolali, Minggu (2/10/2022) malam. Doa dan zikir dipimpin oleh seorang anggota kepolisian. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Puluhan orang yang menamakan diri Aliansi Suporter Boyolali menggelar doa dan zikir bersama di Simpang Lima di Simpang Lima Boyolali, Minggu (2/10/2022) malam.

Kegiatan tersebut diadakan sebagai wujud duka cita atas tragedi Kanjuruhan yang memakan seratusan korban jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh seorang anggota kepolisian dan juga juga zikir untuk korban tragedi Kanjuruhan. Para peserta aksi duduk di sekitar anggota polisi yang memimpin doa sambil menyalakan lilin.

Kemudian, aksi dilakukan dengan mengelilingi simpang lima sambil berselawat dan menyanyikan yel-yel beberapa klub sepak bola. Lalu, peserta beraksi dan kembali menyalakan lilin untuk diletakkan di bundaran patung Simpang Lima Boyolali. Dilanjutkan dengan orasi masing-masing perwakilan suporter.

Salah satu peserta aksi asal Kecamatan Sawit, Dio Rohman, 19, mengatakan kegiatan tersebut tak hanya diikuti oleh Aremania Boyolali sebagai pendukung Arema Malang.

“Ini ada banyak elemen suporter, seperti teman-teman [pendukung] Persija Jakarta, [pendukung PSS] Sleman, Aremania, [pendukung Persis] Solo, [pendukung PSIS] Semarang, [pendukung Persebi] Boyolali, dan hampir seluruh suporter sepak bola ada,” terangnya saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi.

Lebih lanjut, Dio mengatakan aksi tersebut tak hanya sebagai ajang bela sungkawa, tetapi menjadi evaluasi bagi suporter untuk lebih baik kedepannya ketika menghadapi hasil pertandingan.

“Harapannya, khusus suporter di Boyolali sendiri agar dapat mengevaluasi masalah kemarin di Malang. Agar tidak terjadi di tahun-tahun berikutnya dan lebih dewasa dalam menghadapi situasi apapun di dalam atau di luar stadion,” kata dia.

Peserta lain asal Kecamatan Mojosongo, Ricas Enggar Pratama, 25, mengungkapkan Aliansi Suporter Boyolali ikut berkabung dengan tragedi di Kanjuruhan. Ia mengatakan kegiatan tersebut digelar tak hanya untuk mendoakan korban, tapi juga keluarga korban yang ditinggalkan.

“Untuk jumlah lilinnya itu satu orang satu, itu sebagai simbol duka dan doa agar para korban diberikan terbaik di sisi-Nya,” jelasnya.

Ia juga berharap para suporter Boyolali dan setiap daerah dapat belajar dari tragedi Kanjuruhan agar dapat menahan diri, bersikap lebih dewasa, dan berpikir tentang risiko jika melakukan sesuatu.

“Sepak bola tidak lebih besar dari kemanusiaan. Berapapun skornya, jika ada satu saja nyawa yang melayang, itu tidak ada harganya. Kemanusiaan di atas segala-galanya,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya