SOLOPOS.COM - Ilustrasi menyortir sampah untuk didaur ulang. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo menyoroti fungsi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) masih belum optimal dijalankan untuk membantu menangani permasalahan sampah di Sukoharjo.

Tercatat, dari total 13 TPS 3R di seluruh kecamatan, baru sebanyak empat TPS 3R saja yang dinilai sudah berfungsi secara optimal. Hal tersebut diungkapkan oleh Plt. Kepala DLH Sukoharjo, Bagas Windaryatno, ketika berbincang dengan Solopos.com saat berkunjung di Desa Pranan, Polokarto, Sukoharjo Jumat (14/1/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, pihaknya menyoroti manajerial di TPS 3R yang belum berjalan secara maksimal. Permasalahan itu nantinya akan menjadi fokus perbaikan yang akan diprioritaskan oleh DLH Sukoharjo pada 2022.

Baca juga: Masih Ada Pengembang Belum Serahkan PSU Perumahan ke Pemkab Sukoharjo

“Kami melihat selama ini dari total 13 TPS 3R, hanya 4 TPS yang berfungsi secara optimal. Beberapa yang optimal itu di Kartasura, Sukoharjo Kota, dan Grogol. Sementara itu, sembilan lainnya masih belum optimal. Itu yang akan kami perbaiki pada tahun 2022 nanti. Kami ingin lebih dulu menyelesaikan masalah yang ada dulu dibandingkan memilih menambah TPS 3R,” ungkap dia.

Diimbangi Kesadaran Masyarakat

Beberapa langkah optimalisasi yang akan dilakukan DLH Sukoharjo antara lain memperbaiki sistem manajerial, menambah kekurangan sarana dan prasarana, serta dibantu penyelesaian sampah di tingkat hulu. Artinya, optimalisasi di hilir [sistem manajemen dan sarpras] harus diimbangi kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sebelum dibuang ke TPS.

“Dari level rumah tangga juga nanti akan kami lakukan sosialisasi secara masif. Problem sampah itu tidak bisa hanya dari hilir saja, tapi dari hulu juga. Kami akan menggandeng ketua RT hingga Camat untuk ikut mengedukasi masyarakat,” imbuh dia.

Baca juga: Anggaran Penanggulangan Bencana Sukoharjo Tahun Ini Rp921 Juta, Cukup?

Bagas menambahkan apabila langkah tersebut tidak segera dilakukan dan diterapkan masyarakat, ditakutkan dalam kurun waktu 1-2 tahun, TPA Mojorejo, Bendosari akan overload dan memerlukan perluasan lahan.

“Kalau kesadaran masyarakat meningkat, akan muncul solusi permasalahan sampah sekaligus peningkatan taraf ekonomi karena sampah kalau dimanfaatkan juga memiliki nilai ekonomi. Kami harap program ini bisa berjalan baik didukung oleh masyarakat,” kata dia.

Mengutip Antara, TPS 3R merupakan konsep penanganan sampah denga cara reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) sampah sehingga benar-benar bisa dimanfaatkan oleh warga. TPS 3R menjadi sarana utama untuk mengurangi timbunan sampah. Dengan adanya TPS 3r diharapkan tercipta lingkungan bersih, indah, asri dan lestari serta meningkatkan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Satpol PP Sukoharjo Patroli Cegah Siswa Nongkrong Setelah Hadiri PTM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya