SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Solo (Solopos.com)–Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) khususnya bagian pengangkutan sampah masih kekurangan 10 unit truk menyusul rata-rata truk yang ada saat ini harus membawa volume sampah yang melebihi batas maksimal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rata-rata kelebihan pengangkutan sampah antara 0,5 ton hingga 1 ton/truk. Demikian disampaikan Kepala Seksi Pengelolaan Sampah DKP, Muhammad Pramujo ketika dijumpai Espos di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Selasa (23/8/2011).

Akibat muatan yang berlebihan tersebut, petugas pengangkut sampah harus memasang terpal yang diperkuat dengan rajut supaya sampah yang tingginya melebihi badan truk tidak beterbangan.

“Truk pengangkut sampah milik DKP saat ini rata-rata merupakan truk lama. Hanya lima unit truk yang masuk kategori baru yaitu pengadaan 2008-2009,” jelasnya, Selasa (23/8/2011).

Dilihat dari volume sampah rata-rata per hari, sambung Pram, keberadaan 24 unit truk masih belum mampu untuk mengangkut keseluruhan sampah Kota Bengawan dengan baik. Melalui pengaturan pengambilan sampah dua kali untuk masing-masing truk ditambah dengan perlengkapan terpal maupun rajut, imbuhnya, masalah sampah belum bisa ditangani secara optimal.

“Untuk pelayanan sampah yang bagus butuh kendaraan baru serta dari sisi jumlah harusnya memang ditambah. Kalau saya hitung 24 unit kendaraan sekarang ini masih belum mampu. Idealnya ya masih harus ditambah 10 unit lagi sehingga sampah bisa terangkut dengan baik agar bisa sampai ke TPA,” imbuhnya.

Lebih lanjut mengenai daya angkut truk sampah, menurut Pram, hingga empat ton/unit kendaraan. “Apabila melihat kemampuan kendaraan memang hanya empat ton. Namun karena sampah yang terkumpul di tempat pembuangan sementara (TPS) banyak sekali, akhirnya setiap kendaraan harus mengangkut 4,5 ton hingga 5 ton. Nah dengan muatan yang berlebih itu akhirnya tenaga kita menggunakan terpal serta rajut supaya sampah tidak beterbangan,” papar dia.

(aps)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya