SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Bawesdan didampingi Wagub Ahmad Riza Patria dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Rabu (9/9/2020). (Antara-Diskominfotik Jakarta)

Solopos.com, JAKARTA – DKI Jakarta diklaim telah keluar dari zona merah Covid-19. Tersisa tujuh rukun tetangga (RT) yang masih masuk kategori rawan corona.

“Alhamdulillah kita sudah keluar dari zona merah ya, bahkan RT yang merah hanya ada tujuh,” kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/8/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menuturkan, dari 34.417 RT di Jakarta sebanyak 349 di antaranya berstatus zona oranye serta 24.011 RT merupakan zona hijau Covid-19.

Terlibat Aktif

“Partisipasi dukungan dari seluruh masyarakat yang terlibat aktif, tetap berada di rumah, melaksanakan protokol kesehatan 3M, 4M, 5M, 6M dan melaksanakan PPKM level 4 dengan disiplin dan bertanggung jawab,” jelas politikus Partai Gerindra itu.

Meski begitu, Pemprov DKI belum bisa memastikan apakah Jakarta akan turun ke level 3 saat perpanjangan PPKM mendatang.

Yang jelas, seluruh keputusan ada di pemerintah pusat dengan mempertimbangkan situasi corona di Ibu Kota.

Baca Juga: Gubernur Anies Marah saat PPKM Darurat, Kantor Equity Life & Ray White Disegel 

“Nanti kita tunggu keputusan pemerintah pusat. Sekarang pemerintah pusat masih memutuskan Jakarta masih di level 4. Nanti kita tunggu,” imbuhnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mengejar upaya pencapaian kekebalan komunal (herd immunity) di Ibu Kota.

Anies menyebut kekebalan komunal di Jakarta bisa tercapai sesudah 4 juta warga lagi disuntik vaksin Covid-19. “Masih ada sekitar hampir 4 juta (warga),” kata Anies Baswedan, Jumat (13/8/2021).

Anies menjelaskan vaksinasi dosis pertama telah mencapai 8,8 juta warga. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua sekitar 3,8 juta warga.

Warga Pendatang

Meskipun persentasenya terbilang tinggi, Anies mengungkap ada 40 persen warga pendatang atau non-KTP DKI yang divaksin Covid-19.

Anies menjadikan ini sebagai pekerjaan rumah terbesar yang perlu diselesaikan jajarannya.

“Artinya, secara persentase memang tinggi, tetapi sekitar 40 persen yang kita vaksin bukan penduduk ber-KTP Jakarta. Kenapa? Karena memang kami di Jakarta memberikan vaksin kepada orang-orang yang berkegiatan di Jakarta,” ungkapnya.

Baca Juga: Anies & Luhut Koordinasikan Alih Fungsi Stadion Jadi RS Covid-19 

“Jadi PR yang harus diteruskan. Walaupun angkanya sudah 98 persen dari (program) vaksin, adalah memvaksin warga yang tinggal di Jakarta, ini yang kami sekarang mau tuntaskan,” sambung Anies.

Anies menyatakan saat ini kasus harian Covid-19 di Jakarta rata-rata bertambah seribu orang per harinya.

Meskipun telah melewati masa genting, Anies meminta jajarannya tetap mewaspadai kenaikan kasus corona.

“Tapi pandemi belum selesai, jadi jangan buru-buru untuk merasa, ‘Ah, udah bebas sekarang, bisa pergi-pergi, bisa melakukan kegiatan seperti biasa’. Jangan dulu karena kita masih ada 1.000-an kasus baru tiap hari, jadi itu kondisi Jakarta,” sebutnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya