SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu Para penarik becak yang mangkal di depan Pura Mangkunegaran mendapatkan bekal pelajaran bahasa mandarin sambil menunggu buka puasa di depan RM Omah sinten, Solo, Jumat (27/7). Pelajaran bahasa mandarin praktis tersebut berguna untuk berkomunikasi dengan para wisatawan asal Tiongkok

Harianjogja.com, JOGJA—Upaya peningkatan kualitas pendidikan bahasa mandarin di DIY terus ditingkatkan. Kali ini New Era College University (NEC), Kajang, Malaysia berencana menjadikan DIY dan Bandung sebagai pusat praktik mahasiswa NEC yang mengambil jurusan Pengajaran Bahasa Mandarin dan Pendidikan Anak Usia Dini.

Sesuai rencana, mahasiswa jurusan Pengajaran Bahasa Mandarin dan jurusan PAUD yang akan datang ke Jogja akan menjalani masa praktik selama tujuh pekan mulai Januari hingga Maret 2015. Praktik pengajaran akan difokuskan pada pendidikan bahasa Mandarin kepada siswa di Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Asosiasi Pendidik dan Pengembang Bahasa Mandarin di Indonesia (APPBMI DIY), Nicodemus Sanny mengatakan, program itu merupakan hasil kesepakatan pertemuan Forum Dunia Pengembangan Bahasa Mandarin yang digelar di NEC 23 Agustus lalu. Selain program praktik mahasiswa asing, beberapa kegiatan pengembangan bahasa mandarin lainnya juga akan dilakukan tahun depan.

Sanny mencontohkan program Chinese Culture Camp yang akan digelar untuk peserta dari tingkat SMP dan SMA di Indonesia. Kegiatan yang akan dimulai awal Januari 2015 ini diadakan selama sepekan sebagai arena praktik berbahasa Mandarin dalam kegiatan sehari-hari.

“DIY mendapatkan jatah 50 peserta dari 200 peserta dan pendaftaran akan mulai kami buka Oktober besok,” ujar dia.

Kalangan pendidik pun tak lepas dari program pengembangan bahasa mandarin ini. NEC berencana menggelar pelatihan bagi para pendidik (Laoshi) yang digelar pertengahan 2015 bagi pendidik bahasa mandarin asal Indonesia.

Akan didatangkan penutur Asing untuk membantu kelangkaan tenaga di bidang pendidik bahasa mandarin. Terlebih saat ini Indonesia tengah mengalami kenaikan peminat bahasa mandarin namun tenaga pendidik yang tersedia masih minim.

Adapun bagi kalangan mahasiswa atau pelajar yang ingin melakukan studi ke luar negeri, NEC juga menyediakan beasiswa bagi pelajar Indonesia terutama yang ingin mengambil jurusan pengajaran bahasa mandarin. Sebagai awal, saat ini sudah ada tiga mahasiswa dari Singkawang yang mendapatkan kesempatan belajar di NEC dengan total bantuan beasiswa sebesar 2/3 dari total biaya kuliah dan asrama.

Dengan berbagai program pengembangan ini, Sanny berharap pendidikan bahasa mandarin di Indonesia terutama di DIY bisa semakin
berkembang baik dari sisi kuantitas peminat maupun kualitas pendidikan. “Berbagai program ini diharapkan bisa membuat Indonesia sebagai negara ASEAN terbesar yang menjadi basis pengembangan pendidikan Bahasa Mandarin,” tandas Sanny.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya