SOLOPOS.COM - ilustrasi pembebasan lahan untuk ruas jalan tol. (dok. Solopos)

Solopos.com, YOGYAKARTA — Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menggelontorkan anggaran Rp173 miliar lewat dana keistimewaan (danais) untuk pembebasan lahan pembangunan jalan di Lemahabang, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Jalan ini digadang-gadang mampu menghubungkan antara Gading di Gunungkidul dengan Ngalang di Gunungkidul, hingga Lemahabang di Prambanan, Sleman. Paniradya Pati DIY, Aris Eko Nugroho, menjelaskan pembebasan lahan untuk jalur Gading-Ngalang-Lemahabang terbagi dalam lima segmen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Alhamdulillah, 750 Keluarga Kurang Mampu di Jateng dapat Aliran Listrik

Ekspedisi Mudik 2024

Tiga segmen telah terselesaikan secara bertahap pada tahun sebelumnya. Terakhir, katanya pada 2021 dengan anggaran Rp190 miliar. Dana itu untuk pembebasan lahan di segmen keempat yang belum tuntas. Pada 2022, lanjutnya, kembali dianggarkan Rp173 miliar untuk penyelesaian pembebasan lahan di segmen empat.

“Kalau pembebasan lahan wilayah Gunungkidul sudah selesai. Pada 2021 mulai pembebasan lahan untuk yang berada di wilayah Prambanan Sleman. Angkanya Rp190 miliar sampai Rp200 miliar. Nah, untuk melanjutkan pada 2022 dianggarkan lagi pakai danais Rp173 miliar,” katanya di sela-sela acara penyerahan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Danais di Bangsal Kepatihan, Senin (27/12/2021).

Baca Juga : Raih Pendanaan Rp1,3 Triliun, Kopi Kenangan Kini Berstatus Unicorn

Lahan di Prambanan yang akan dibebaskan pada 2022 itu diperkirakan memiliki panjang 9,6 kilometer. Jalan itu akan menghubungkan pinggiran Gunungkidul dan Sleman sehingga dapat mendongkrak perekonomian lokal.

Apalagi, kedua wilayah itu terdapat beberapa tempat wisata, seperti Nglanggeran di Gunungkidul dan Tebing Breksi di Sleman. Ia berharap anggaran Rp173 miliar tersebut dapat merampungkan pembebasan lahan segmen keempat.

Baca Juga : Premium & Pertalite Dihapus, Pemerintah Harus Siapkan Subsidi Pertamax

Aris juga menyampaikan kemungkinan terburuk apabila pembebasan lahan belum tuntas. Salah satu solusi, yakni Pemerintah DIY akan menunggu tim appraisal dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman untuk kembali mengalokasikan danais pada tahun berikutnya.

“Harapannya jika sudah terselesaikan, pembangunan jalan bisa segera dikerjakan. Ini rencananya akan dibangun pemerintah pusat. Berbeda dengan segmen Gunungkidul [1 dan 2], kami [Pemerintah DIY] yang mengadakan [tanah]. Lalu yang membangun kami [DIY] juga,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya