SOLOPOS.COM - Persebi Boyolali (istimewa)

Solopos.com, TEGAL - Persebi Boyolali menelan kenyataan pahit tersingkir dari Liga 3 Indonesia Regional Jawa setelah kalah dramatis saat menghadapi Persekat Kabupaten Tegal di Stadion Stadion Yos Sudarso, Kota Tegal, Senin (2/12/2019) sore. Mimpi Laskar Pandan Arang naik kasta musim depan terpaksa harus dikubur.

Laga dengan tensi tinggi itu sempat diwarnai aksi baku hantam antarpemain sekitar menit ke-14. Mulanya, Mustokhin melakukan tekel kepada Sahrudin Irwan. Keduanya langsung bersitegang hingga akhirnya saling pukul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perkelahian antarpemain tak bisa dihindarkan. Selain pemain yang berada di dalam lapangan, sejumlah pemain cadangan juga masuk ke lapangan. Situasi sempat chaos. Namun, pihak keamanan akhirnya bisa meredakannya. Pertandingan sempat dihentikan hingga menit ke-20.

Wasit akhirnya memberikan kartu merah kepada Mustokhin dan Sahrudin. Laga berlanjut dengan masing-masing tim hanya diperkuat 10 pemain. Pada laga leg kedua tersebut, Persebi mampu menahan imbang Persekat dengan skor 1-1.

Persekat unggul lebih dulu di akhir babak pertama melalui gol Abdul Gani Lukman. Persebi kemudian mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-57. Riky Junian sukses mencatatkan namanya di papan skor lewat tembakan keras.

Penentuan tim yang lolos ke Liga 3 Nasional akhirnya harus diputuskan melalui babak adu penalti. Alasannya, keduanya memiliki agregat gol identik karena pada leg pertama lalu di Stadion Pandan Arang, Boyolali, keduanya juga bermain imbang 1-1.

Di adu tos-tosan, Persebi kalah dengan skor 3-5. Pelatih Persebi, Ahmad Sukisno, mengapreasiasi segenap upaya yang ditunjukkan anak-anak asuhnya. Menurutnya, para pemain telah bekerja dengan keras. “Saya minta maaf kepada masyarakat Boyolali karena belum mampu membawa Persebi lolos ke babak nasional,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Terkait insiden yang dilakukan pemainnya, ia menilai pemain-pemain lawan juga rata-rata bermain keras. Hal yang dilakukan sang pemain adalah respons atas kerasnya permainan lawan. “Pemain Persekat karakternya keras. Pemain kami juga berani [meladeni],” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya