SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan roda dua melintas di depan Stasiun Delanggu Klaten, Sabtu (13/2/2021). Setelah ditutup beberapa tahun, stasiun tersebut kembali dibuka untuk umum menyusul beroperasinya kereta rel listrik (KRL) Jogja-Solo, Rabu (10/2/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATENStasiun Delanggu akhirnya kembali dibuka per Rabu (10/2/2021) setelah sempat ditutup sejak 2011 silam. Stasiun kecil ini dibuka kembali seiring beroperasinya KRL Jogja-Solo.

Jauh sebelum KRL Jogja-Solo beroperasi, PT KAI menutup sejumlah stasiun berskala kecil di sepanjang Jogja-Solo. Adapun stasiun kecil di Klaten yang terdampak penutupan antara lain Delangu, Ceper, Srowot, dan Brambanan. Stasiun-stasiun tersebut ditutup kurang lebih sejak tahun 2011.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kini, stasiun tersebut dibuka kembali seiring beroperasinya KRL relasi Jogja-Solo mulai 10 Februari 2021. KRL ini akan berhenti di setiap stasiun dari Jogja-Solo. Itu artinya, KRL Jogja-Solo berhenti di 11 stasiun, yakni Jogja-Lempuyangan-Maguwo-Brambanan-Srowot-Klaten-Ceper-Delanggu-Gawok-Purwosari-Solo Balapan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: 2 Putri Dikunci di Keraton Solo Tidur Beralas Tikar

Tanggapan Warga

Dibukanya kembali Stasiun Delanggu disambut antusias oleh warga sekitar. Hal tersebut mendorong warga menggerakkan roda ekonomi di kawasan tersebut.

"Dengan dibukanya Stasiun Delanggu kali ini, saya memprediksi kondisi di sekitar stasiun akan ikut ramai. Ini termasuk di Pasar Ngeseng yang dekat dengan Stasiun Delanggu. Saat ini memang masih ada pandemi Covid-19 dan musim hujan. Sehingga, pembukaan stasiun belum begitu terasa. Tapi, untuk waktu-waktu mendatang, kami yakin kondisi pasar akan semakin ramai," kata Lurah Pasar Ngeseng Gatak, Kecamatan Delanggu, Edi Santoso Aribowo, kepada Solopos.com, Sabtu (13/2/2021).

Baca juga: Kata Orang Pintar Luweng di Pracimantoro Wonogiri Hilang Sejak Puluhan Tahun

Hal senada dijelaskan warga Gatak lainnya, Listi, 36. Dibukanya Stasiun Delanggu untuk masyarakat umum menjadikan warga sekitar berminat kembali membuka usaha di sebelah barat stasiun.

"Seingat saya, Stasiun Delanggu ditutup setelah tahun 2010. Sejak saat itu, kondisi di sekitar stasiun sepi. Dulu, kios di barat stasiun itu banyak warung soto. Dengan dibukanya stasiun saat ini, saya mendengar warga di sini ingin membuka jasa parkir. Selaku warga, saya berharap semoga dibukanya stasiun ini dapat memberikan harapan yang lebih baik bagi warga sekitar," katanya.

Baca juga: Hore.. Stasiun Delanggu Klaten Dibuka Kembali

Pelaksana Tugas (PLt) Camat Delanggu, Jaka Suparja, mengaku pernah berkoordinasi dengan PT KAI terkait dibukanya kembali Stasiun Delanggu, sekitar satu bulan silam. Beroperasinya KRL Jogja-Solo tentu akan memberikan sejumlah dampak ke warga sekitar.

"Kami sudah membahas berbagai kemungkinan yang akan terjadi setelah KRL Jogja-Solo beroperasi. Ke depan, akan kami koordinasikan lagi lebih lanjut. Poin utamanya mencakup potensi kemacetan, kesemrawutan lalu lintas, dan soal keselamatan diri (perilaku melintas di perlintasan KA)," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya