SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Youtube-bnpb)

Solopos.com, SOLO -- Saat siaran langsung dengan presenter Melanie Putria di kanal Youtube Iradio Jakarta, Senin (8/6/2020), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat diminta untuk memilih untuk tetap tinggal di Jateng atau DKI Jakarta.

"Mas Ganjar, pilih tinggal di Jakarta atau Jawa Tengah?" tanya Melanie.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tahir Orang Terkaya Indonesia Sebut Dampak Covid-19 Lebih Berat dari Resesi 1920, Kok Bisa?

Mendapat pertanyaan tersebut, Ganjar Pranowo secara tegas tidak memilih keduanya, baik itu DKI Jakarta maupun Jawa Tengah.

Ia mengatakan jalan hidupnya telah diatur oleh Allah SWT. Politikus PDIP ini mengaku siap di manapun Allah SWT memberikan tempat untuknya. Baginya, yang terpenting adalah mengabdi dan bekerja untuk masyarakat.

Sudah Kangen Piknik, Kapan Objek Wisata di Klaten Buka? Ini Kata Pemerintah

"Kemanapun Allah kasih, saya akan bekerja untuk masyarakat," jawab Ganjar.

Kemarahan Ganjar

Orang nomor satu di Jawa Tengah ini juga sempat disinggung mengenai awal-awal menjadi gubernur. Pada periode pertama, Ganjar Pranowo kerap meluapkan emosi dibandingkan dengan sekarang.

Pria Karangmalang Sragen Sempat Ceritakan Rencana Bunuh Diri ke Adik, Tapi Dikira Guyon

Kemarahan Ganjar Pranowo yang paling disorot adalah ketika dia mengetahui petugas melakukan pungutan liar di jembatan timbang di Batang, Jawa Tengah pada Minggu (27/4/2014) silam.

Tak disangka kemarahan Ganjar tersebut ternyata disambut baik oleh masyarakat. Bahkan, ada survei yang menyebutkan 96 persen setuju jika Ganjar Pranowo marah.

Bisnis Hotel Berbintang di Solo Remuk, Biasanya Okupansi 50% Lebih, Kini Hanya 10,85%

"Dulu pertama jadi gubernur marah di jembatan timbang di survei ternyata 96 persen setuju saya marah. Sekarang saya enggak pernah marah. 'Pak mbok marah lagi.' Kenapa marah lagi. Tapi ternyata kadang pengin marah. Sekarang pakai intonasi tinggi," ujar Ganjar.

Ketegasan Ganjar

Terbaru, Ganjar Pranowo melakukan sidak di Bandara Ahmad Yani Semarang seusai dikirimi video kerumunan orang yang tak menerapkan physical distancing di bandara tersebut. Padahal saat ini Indonesia, termasuk Semarang tengah diselimuti pandemi Covid-19.

Hal ini tentu membuat petugas dan calon penumpang di Bandara Ahmad Yani Semarang kelabakan. Pasalnya, puluhan calon penumpang terlihat berdesakan untuk antre pengecekan berkas dan pengurusan administrasi lainnya.

Tekan Persebaran Covid-19, Pemkot Semarang Mulai Pertimbangkan PSBB

Bahkan, beberapa calon penumpang juga tampak mengabaikan protokol kesehatan. "Ayo duduknya jangan berdekatan, semuanya jaga jarak. Ayo semua ditaati," teriak Ganjar mengetahui ada kerumunan.

Aksi sidak Selasa (2/6/2020) yang dilakukan Ganjar Pranowo itu diabadikan dalam rekaman video yang diunggah di akun Instagram @ganjar_pranowo. Ia secara tegas menyampaikan agar protokol kesehatan diterapkan dengan baik.

Karyawan Pertambangan di Kebakkramat Ketahuan Positif Covid-19 Saat Urus Surat Sehat untuk Balik ke Kalimantan

"Petugas keamanan mana, Pak Polisi dan Pak Tentara sini, itu diatur sekarang. Kalau yang tidak mau jaga jarak dan tetap berkerumun, disuruh pulang saja. Sekarang saya minta tegas, jangan biarkan persiapan protokol kesehatan yang lama kita susun di bandara ini, tidak bisa dijalankan dengan baik," urai Ganjar kepada petugas bandara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya