SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Lalu M. Syafriadi. (Semarangpos.com-Dok. Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah (Jateng) mengingatkan panitia Iduladha untuk memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat melakukan penyembelihan hewan kurban.

Penyembelihan hewan kurban juga diutamakann dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH). Hal ini guna mengurangi potensi kerumunan.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Hari Raya Iduladha tahun ini juga bersinggungan dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 20 Juli nanti.

Meski pun dalam aturan terbaru tentang PPKM Darurat, tempat ibadah sudah boleh dibuka, masyarakat tetap dilarang berkerumunan. Tak terkecuali untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban saat Iduladha nanti.

Baca juga: Tradisi Muslim Kudus Sembelih Kerbau Saat Iduladha, Apa Kata Kemenag?

Kepala Disnakkeswan Jateng, Lalu Muhammad Syafriadi, mengatakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan telah mengeluarkan maklumat terkait pemotongan hewan kurban di tengah pandemi. Pada Surat Edaran nomor 8017/SE/PK.320/F/06/2021 itu, dijelaskan mengenai upaya pencegahan penularan Covid-19 saat penyembelihan hewan kurban.

“Untuk pelaksanaan pemotongan diutamakan di RPH [rumah pemotongan hewan]. Bila RPH tidak memenuhi jumlahnya, bisa dilakukan di masjid atau tempat yang dipilih panitia. Itu pun harus menerapkan prokes,” ujar Lalu, Senin (12/7/2021).

Lalu menjelaskan jika pemotongan hewan kurban tidak dilakukan di RPH, panitia wajib meminimalisasi kerumunan. Selain itu, panitia juga wajib mengenakan masker dan pelindung mata, serta menggunakan pembersih tangan sesering mungkin.

Baca juga: Awas, Covid-19 Varian Delta Meluas di Jateng, Ini Daerah Sebarannya…

Pengecekan Hewan Kurban

Selain itu, jarak antarpanitia satu dengan lainnya juga harus diberi sela minimal satu meter.

“Saya mohon kepada panitia untuk pelaksanaan jangan libatkan banyak orang. Daging kurban juga diserahkan ke rumah-rumah, tidak dibagikan secara bergerombol di satu tempat,” tutur Lalu.

Lalu menambahkan saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengecekan kesehatan hewan kurban yang ada dii Jateng.

“Kita bersama Persatuan Dokter Hewan Indonesia [PDHI] bergerak ke tempat pemotongan untuk melakukan pemeriksaan antemorfem dan postmortem hewan. Apakah hewan yang disembelih layak? Kalau layak nanti dicek apakah ada cacing hati atau fascioliasis. Kalau ada, seluruh jeroan akan disita dan dimusnahkan supaya tidak menular ke yang mengonsumsi,” terangnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya