SOLOPOS.COM - Pembagian cairan Eco Enzym oleh PMI Grobogan untuk warga dalam upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku. (Istimewa/PMI Grobogan)

Solopos.com, PURWODADI – Upaya menekan kasus penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak terus dilakukan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan atau Disnakkan Grobogan.

Salah satunya dengan menggandeng PMI Grobogan dalam upaya pencegahan dan penyembuhan luka pada hewan ternak akibat PMK. Saat ini dari total kasus PMK 2.221 sudah ada 1.142 ternak dinyatakan sembuh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Kasi Pelayanan Masyarakat PMI Kabupaten Grobogan Gesit Kristyawan, PMI Grobogan diminta membantu mencegah penularan PMK kepada hewan ternak.

Yakni dengan melakukan penyemprotan pada kandang ternak milik warga atau pasar hewan di Kabupaten Grobogan menggunakan cairan Eco Enzym.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk memutus mata rantai penularan PMK yang bisa menyebar melalui udara ataupun vector yang lain,” jelas Gesit, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Tega! Sebelum Sewa Penembak, Kopda M Sempat Racuni Istri

Untuk penyemprotan pasar hewan, Gesit menyampaikan, bahwa ada tiga pasar hewan yang telah disemprot cairan Eco Enzym. Yakni pasar hewan Kalongan dan pasar hewan Ketitang.

“Selain itu PMI Grobogan juga melakukan penyemprotan ke kandang komunal maupun kandang milik warga. Seperti di Kecamatan Geyer yang sempat muncul wabah PMK,” tambah Gesit.

Tak hanya itu, agar tidak tergantung pada PMI Grobogan, lanjut Gesit, pihaknya juga memberikan sosialisasi dan pelatihan cara membuat cairan Eco Enzym.

Kegiatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Disnakkan Grobogan sudah dilaksanakan di beberapa wilayah. Antara lain di Desa Tambirejo, Desa Kapung, Desa Kradenan, Kelurahan Wirosari.

Baca juga: Cegah PMK di Grobogan, Pengawasan Lalu Lintas Ternak Diperketat

PMI Grobogan
PMI Grobogan bagikan cairan Eco Enzym. (Istimewa/PMI Grobogan)

Baca juga: Mantap! Produksi Capai 1 Ton/Hari, Abon Ikan dari Jepara Siap Diekspor

“Harapannya para pernak dapat membuat eco enzyme sendiri. Hal ini mengingat banyak manfaatnya dari cairan hasil fermentasi kulit buah, gula jawa atau tetes tebu dan air,” kata Gesit.

Saat ini, lanjut Gesih, sudah banyak sapi yang terkena PMK yang sehat kembali setelah dilakukan penanganan dengan menggunakan eco enzym.

“Sapi saya yang terkena PMK kini sudah sehat dan mau makan setelah saya kasih eco enzyme yang diberikan PMI Grobogan,” ujar pemilik sapi di Kemadohbatur, Kecamatan Tawangharjo, Koko.

Upaya PMI Grobogan membantu penanganan PMK bersama Disnakkan Grobogan mendapat apresisasi dari Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Grobogan Sri Sumarni.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya