SOLOPOS.COM - Kepala Disnakkan Grobogan drh. Riyanto (kiri) berbincang dengan seorang peternak di Desa Warukaranganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan belum lama ini. (Solopos/Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI — Dinas Peternakan dan Perikanan atau Disnakkan Grobogan akan mengecek kebenaran info mengenai adanya puluhan sapi mati di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer.

Karena informasi yang beredar, Rabu (29/6/2022) menyebutkan sapi-sapi yang mati dalam lima hari terakhir diduga terkena penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal ini diungkapkan Kepala Desa Jambangan Karyadi kepada wartawan yang mengatakan, dari gejala yang muncul seperti gejala PMK.

“Mulutnya mengeluarkan air liur memutih dan seperti terkena sariawan. Gejalanya mirip ternak yang terkena PMK,” ujarnya.

Menanggapi hal ini Kepala Disnakkan Grobogan drh. Riyanto menjelaskan, pihaknya akan mengecek kebenaran informasi tersebut.

Baca juga: Lahan Dipatok BBWS, Petani Penggarap Datangi Kantor BPN Grobogan

Bahkan dia ingin hal itu segera dilaporkan sehingga tidak memunculkan rasa khawatir di masyarakat terutama di kalangan peternak.

“Karena informasi yang beredar ada yang menyebutkan 60 ekor sapi mati, terus ada lagi informasi 30 ekor yang mati. Kalau memang punya data silahkan laporkan ke kami biar kita cek,” jelasnya.

Karena berdasarkan data yang diperoleh dari dokter hewan yang bertugas, di Desa Jambangan yang mati terkena PMK itu tiga induk sapi yang sedang bunting, satu induk tidak bunting, dan anak sapi di bawah 1 bulan.

Konfirmasi dari dokter hewan yang bertugas di Kecamatan Geyer tersebut, sambungnya, hanya menyebutkan jumlah tersebut.

Baca juga: Daftar Kecamatan Terpadat di Jateng, Wilayahmu Termasuk?

Sementara data yang dirilis Disnakkan Grobogan, hingga hari Selasa (28/6/2022) ada 1.549 total kasus di mana kasus aktif PMK ada 1.119.

Kemudian untuk yang sembuh ada 422 ekor terdiri dari 411 ekor sapi dan 11 ekor kerbau. Sedang yang mati ada enam ekor dan dua ekor dipotong paksa.

Sedang pelaksanaan vaksinadi menurut drh. Riyanto memang ditujukan ke desa yang belum ada kasus penyakit mulut dan kuku.

Ada 20 desa yang berada di 10 kecamatan di Kabupaten Geyer yang menjadi sasaran vaksin PMK. Pelaksanaan vaksinasi sudah dimulai sejak 28 Juni dan ditarget selesai 1 Juli 2022.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya