SOLOPOS.COM - Webinar Haornas Solopos

Solopos.com, SOLO – Peraih emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir atau pasangan Owi-Butet, Sekjen PB PBSI Achmad Budiharto dan Gloria Emanuelle Widjaja berbagi pengalaman.

Keempat tokoh yang memiliki peran berbeda di dunia bulu tangkis Indonesia berbagi pengalaman di diskusi virtual Haornas Solopos dengan tema, Membangun Kejayaan Bangsa Lewat Olahraga, Rabu (9/9/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Owi-Butet berbagi pengalaman ketika mereka kalah dan sempat “perang dingin” sebelum akhirnya meraih emas di Olimpiade. Juga cerita Achmad Budiharto yang akhirnya tumbang saat mendamping atlet. Serta pemain ganda campura atlet pelatnas bulu tangkis Gloria Emanuelle Widjaja bicara soal netizen.

Butet yang masuk klub sejak usia 9 tahunan termotivasi pebulu tungkis Indonesia yang meraih prestasi dan mengibarkan bendera Merah Putih di kancah dunia. “Suatu saat saya yang akan ada di sana dan mengibarkan bendera Merah Putih,” tutur Butet.

Owi-Butet Ingin Tradisi Emas di Olimpiade Tetap Ada

Saat bergabung di klub, orang tua ingin Butet menjadi pemain tunggal putri. Namun perjalanan waktu dirinya diarahkan ke ganda. Pada awalnya saat di Cipayung menjadi pemain ganda putri, hingga akhirnya Richard Mainaky merekrutnya ke ganda campuran.

“Sebelum berpasangan dengan Tontowi Ahmad pada 2010, saya sempat berpasangan dengan senior di ganda, Nova Widianto,” ujar Butet.

Gloria Bikin Penasaran

Berpasangan dengan Owi, Butet pun langsung klik bahkan bermain bagus dan meraih prestasi di Macau 2010. Namun kekompakan tersebut tidak selamanya berjalan baik. Karena Butet mengaku sempat “perang dingin” dengan Owi.

“Namun dengan kedewasaan, turunkan ego masing-masing, ketemu psikologi, pelatih, dan motivator, serta introspeksi, akhirnya meraih emas di Olimpiade Rio 2016,” ujar Butet.

PB Djarum: Pembinaan Berjenjang Lahirkan Pebulutangkis Kelas Dunia

Soal “perang dingin” juga diakui Owi. Saat kalah di 2015 dari pasangan China, komunikasi dengan pasangan atau dengan Butet memang diraakannya kurang bagus. Sempat cekcok juga setelah kekalahan itu.

“Namun dengan introspeksi diri, berusaha sebaik mungkin akhirnya bangkit dan meraih emas di Olimpiadi 2016. Sebuah prestasi yang membanggakan dan membuat haru,” kata Owi.

Mendampingi atlet bulu tangkis berlaga di kejuaraan dunia, membuat Sekjen PB PBSI Achmad Budiharto memiliki beragam pengalaman dan kenangan. Bahkan ketiga ketegangan melanda dia pun berupaya menghibur dan menyemangati pemain, pelatih, dan tim.

“Saat di Brazil [Olimpiade 2016] saya yang mengawal mereka sebagai chief de mission. Ada momen saat di semi final ketika mau ketemu China semua stres. Saya meyakinkan kalau ketemu China di semi final pasti menang kita. Setelah semi final menang saya tumbang,” ujar Budiharto.

Ganjar : Jangan Ada Borok di Cabang Olahraga Manapun

Sementara bagi Gloria Emanuelle Widjaja saat ini yang paling dekat dan harus dipersiapkan sebaik mungkin adalah Denmark Open di akhir Oktober 2020. “Tidak sekadar mengamankan poin tapi sebisa lebih dari itu,” ujar Gloria yang bergabung dengan PB Djarum ketika berusia 14 tahun.

Saat diskusi virtual yang disiarkan secara langsung di Youtube SoloposTV, sejumlah netizen pun penasaran dengan Gloria. Ada yang menanyakan apakah sudah punya pacar atau belum, hingga bagaimana menanggapi komentar netizen.

“Soal pacar no komen ya. Tapi soal komen netizen bagi dirinya bisa menjadi motivasi agar lebih baik. Termasuk berusaha semaksimal mungkin agar tradisi emas di Olimpiade tetap terjaga,” tutur Gloria pasangan Hafiz Faizal di ganda campuran.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya