SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Is Ariyanto/JIBI/SOLOPOS)

ILUSTRASI (Is Ariyanto/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR-Aparat gabungan Dishubkominfo Karanganyar dan Polres Karanganyar menggelar razia tonase truk yang melintas di Jl Adisumarmo, Minggu (18/3/2012) malam. Razia tersebut terkait dengan banyaknya kendaraan berat melebihi batas tonase yang diduga kuat menjadi penyebab kerusakan jalur alternatif tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam razia yang dipusatkan di sekitar Soto Sawah tersebut, aparat merazia belasan truk dan bus yang melintas di jalur tersebut. Aparat gabungan mulai menghentikan setiap truk yang lewat sejak pukul 21.45 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Tak sampai satu jam, sudah ada 12 truk yang dirazia karena tonasenya lebih dari 7 ton.

“Truk yang datang dari timur kita suruh balik ke timur, begitu pula yang datang dari barat kita suruh kembali ke barat. Nanti biar mereka memberi tahu rekan-rekannya,” kata Kepala Dishubkominfo Karanganyar, Nunung di sela-sela razia.

“Maksimal tonase 7 ton, tapi banyak yang lebih dari itu.”

Sementara itu Bupati Karanganyar Rina Iriani yang juga meninjau razia tersebut menegaskan bahwa razia ini adalah jawaban dari banyaknya komplain masyarakat atas buruknya kondisi jalur tersebut. Rina sangat menyesalkan banyaknya kendaraan berat di Jl Adisumarmo yang ikut memperburuk kondisi jalan karena biaya perbaikan jalan ini tiap tahun sangat besar.

“Saya tidak mau terus-terusan disalahkan gara-gara jalan ini,” ujar Rina di sela-sela razia. “Ini kan jalan kabupaten. Setiap kali perbaikan butuh anggaran sekitar Rp100 juta sampai Rp150 juta. Jadi kalau setahun ya sampai Rp900 juta,” lanjutnya usai menghubungi Kepala DPU Karanganyar, Priharyanto.

Oleh karena itu ke depan Pemkab Karanganyar berencana untuk melakukan peningkatan jalan yang diperkirakan menelan dana Rp2 miliar-Rp2,5 miliar. Hal ini dianggap lebih efektif dari pada tiap tahun harus mengeluarkan anggaran Rp900-an juta.

Razia ini sempat mendapatkan protes dari beberapa sopir truk. Dalimin, sopir truk pasir yang datang dari Deles, Manisrenggo, Klaten, sempat ngeyel pada aparat. “Kami para sopir sering dikorbankan. Padahal truk saya kosong,” katanya di depan Rina.

Menurut Rina, dia sudah lama berencana menggelar razia seperti ini. Dia juga sudah memerintahkan Dishubkominfo untuk terus melanjutkan razia ini. Bahkan Rina juga mendukung wacana pemasangan portal jalan seandainya sudah ada aturan resminya.

“Kalau ada aturan portal, pasti saya akan segera perintahkan untuk pasang portal. Jadi maksimal tonasenya kan 7 ton,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya