SOLOPOS.COM - Atlet Kota Madiun, Susi Dewi Wulandari, yang tampil di PON XX Papua. (Istimewa/Detik.com)

Solopos.com, MADIUN — Susi Dewi Wulandari, atlet peraih dua medali perak pada cabang olahraga atletik di PON XX Papua, mengungkapkan keinginannya untuk tidak lagi tercatat sebagai warga Kota Madiun.

Hal ini disampaikan Wulan, sapaan atlet asal Kota Madiun itu setelah disebut sombong oleh Kadisparpora Kota Madiun, Agus Purwowidagdo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Insyaallah [ada rencana ingin pindah],” ujar Wulan, dikutip dari Detik.com, Rabu (20/10/2021).

Niat pindah dari Kota Madiun, kata Wulan, sebenarnya sudah sejak masuk SMA. Namun Pemkot Madiun keberatan. Sehingga Wulan menyelesaikan jenjang SMA di Kediri tetap dengan KTP Kota Madiun.

Baca juga: Wali Kota Madiun Bantah Tudingan Tak Perhatian pada Atlet

“Iya udah lama sih [ingin pindah] tapi tidak diperbolehkan [Pemkot Madiun], Waktu sudah SMA 8 Kediri ingin pindahnya. Tapi sampai sekarang masih KTP Kota Madiun,” terang Wulan.

Wulan mengaku ingin menenangkan diri. Meski sebelumnya ia menanggapi ucapan Kadisparpora Kota Madiun dengan santai.

“Alhamdulillah [sehat]. Makanya, saya juga geram dikatain sombong, tapi ya sudahlah,” ujar Wulan.

Saat ditanya akan pindah ke daerah mana, Wulan mengaku masih akan berkonsultasi dengan orang tuanya. “Entahlah saya izin juga ke orang tua. Kalau ortu saya memang dari Madiun Kabupaten, tapi KTP saya Kota Madiun, dulu tinggal dengan bude,” paparnya.

Wulan merupakan salah satu atlet Kontingen Jatim di PON XX Papua. Dari ajang itu, ia membawa pulang dua medali perak cabor lari estafet.

Beberapa hari lalu, Wulan bercerita soal nasibnya sebagai atlet Kota Madiun. “Gimana ya, dulu waktu masih SMP 11 Kota Madiun, pihak Pemkot Madiun ingin memberikan uang. Tapi tidak sesuai kenyataan,” ujar Wulan, ketika video call dengan ibunya, Jumat (15/10/2021).

Ia menambahkan, uang yang dijanjikan Pemkot Madiun hanya turun selama tiga bulan. Padahal janjinya, uang yang dimaksud akan ia terima selama menjadi atlet Kota Madiun.

“Dulu cuma tiga bulan saja. Padahal janjinya selama jadi atlet Pemkot Madiun,” kata Wulan.

Baca juga: Atletik Sumbang Medali Pertama Kota Madiun di Porprov Jatim

Menanggapi hal itu, Kadisparpora Kota Madiun, Agus Purwowidagdo, menjelaskan soal uang bulanan itu. Ia mengatakan atlet Kota Madiun memang tidak mendapat jatah bulanan, tapi reward akan diberikan saat meraih prestasi.

“Jadi begini, apa namanya. Pemerintah Kota Madiun kalau memberi penghargaan kepada atletnya tidak bulanan. Kalau dia [atlet] ikut kejuaraan dapat medali kita kasih reward,” jelas Agus, Senin (18/10/2021).

Pernyataan Wulan membuat Agus geram. Kadisparpora menyebut atlet berusia 20 tahun tersebut terlalu sombong.

“Pemkot sudah perhatian. Jangan terlalu sombonglah, wong [orang] kemarin Porprov juga gak dapat medali. Pesan saya jangan terlalu sombonglah,” papar Agus.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya