SOLOPOS.COM - Harga gas elpiji (LPG) 3 kg disebut-sebut akan naik. (Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA — Pembahasan tentang LPG (gas elpiji) subsidi 3 kg mengarah pada rencana untuk dilakukan penaikkan harga, lantas berapa harga di pasaran sekarang?

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan belum ada pembahasan spesifik ihwal rencana kenaikan harga jual eceran (HJE) Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram subsidi seiring dengan melebarnya harga keekonomian yang sudah terpaut Rp15.359 per kilogram pada tahun ini.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Adapun, rencana itu sebelumnya disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu saat memberi keterangan terkait dengan kebijakan penerimaan minyak dan gas (Migas) pada rapat Panja asumsi dasar RAPBN 2023 bersama badan anggaran (Banggar) DPR, Selasa (15/6/2022).

“Belum ada pembahasan [BKF dengan ESDM],” kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih saat dihubungi Bisnis, Rabu (15/6/2022) seperti dilansir Bisnis.com.

Kendati demikian, Soerja menegaskan, kebijakan terkait dengan penyesuaian HJE gas melon subsidi itu sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Harga Elpiji 3 Kg Naik, ESDM Masih Tunggu Keputusan Presiden

Dengan demikian, dia meminta, masyarakat untuk menanti kebijakan dari Jokowi ihwal rencana penyesuaian HJE LPG 3 kilogram yang ditarget efektif tahun depan.

“Kebijakan harga nanti menunggu keputusan Bapak Presiden [Jokowi],” ujarnya. Di sisi lain, dia memastikan, ketersediaan LPG 3 Kilogram di tengah masyarakat relatif stabil kendati selisih harga yang cukup lebar antara komoditas subsidi dan non subsidi yang belakangan menyebabkan peralihan konsumsi di tengah masyarakat yang cukup signifikan sejak 2010 lalu.

“LPG 3 Kilogram tersedia cukup,” tuturnya.

Kemenkeu memproyeksikan konsumsi masyarakat untuk LPG 3 kilogram itu mencapai 7,82 juta ton sementara konsumsi LPG nonsubsidi hanya 0,58 juta ton.

Baca Juga: Mayoritas Warga Gunakan Elpiji 3 Kg, Akankah Harga Elpiji Segera Naik?

Evaluasi Susenas menunjukan subsidi LPG 3 kilogram itu mayoritas dinikmati oleh masyarakat kelas menengah ke atas alias orang kaya.

Susenas mencatat 4 desil masyarakat miskin menikmati 23,3 persen dari total subsidi, sedangkan 4 desil masyarakat menengah ke atas menikmati 57,9 persen dari keseluruhan bantuan gas cair itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kemenkeu berencana untuk menaikkan harga jual eceran (HJE) Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram subsidi seiring dengan melebarnya harga keekonomian dari gas melon itu yang sudah terpaut Rp15.359 per kilogram pada tahun ini.

Selisih HJE yang lebar itu berasal dari asumsi minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP) yang dipatok US$100 per barel dengan nilai kurs sebesar Rp14.450 per US$. Adapun perkiraan harga patokan yang dihitung Kemenkeu sudah mencapai Rp19.609 per kilogram sementara HJE yang berlaku saat ini Rp4.250 per kilogram selama satu dekade terakhir.

Sementara itu berdasarkan penelusuran Solopos.com, di Solo, harga isi ulang gas elpiji 3 kg subsidi yang biasa disebut gas melon dijual sekitar Rp17.000-Rp19.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya