SOLOPOS.COM - Dokumentasi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Pemkab Sragen merupakan satu dari delapan pemerintah daerah di Jateng yang dinilai memble oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo karena dianggap tak mampu menekan pertumbuhan kasus Covid-19.

Mananggapi hal itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengaku sudah mengirimkan pesan Whatsapp (WA) kepada Gubernur Jateng setelah membaca artikel di media cetak yang menyebutkan Pemkab Sragen memble karena tak bisa mengendalikan pertumbuhan kasus Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tadi saya sudah WA beliau [Gubernur]. Saya memohon maaf kalau Sragen dinilai belum optimal [dalam menangani Covid-19]. Selanjutnya, kami mohon doa restu, petunjuk, bimbingan dan arahan beliau. Saya rasa itu [respons] paling bijak. Syukur beliau bisa rawuh di Sragen. Oh, Sragen kurang masker, ya dike’i. Oh, Sragen kurang vaksin, ya ditambahi, syukur sing akeh dewe. Doakan saja, kita optimis selama dua pekan ke depan bisa menurunkan angka Covid-19,” terang Bupati saat ditemui wartawan di Sambirejo, Kamis (3/6/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Jemput dan Mandikan Jenazah Covid-19, 25 Warga Gemolong Sragen Bakal di-Swab

Bupati menganggap sentilan Gubernur yang menganggap Sragen memble dalam menangani Covid-19 itu bisa jadi pelecut semangat dalam bekerja.

“Semangat. Kita harus tetap bekerja. Kita harus terus tingkatkan kewaspadaan kita terhadap Covid-19. Teman-teman [media] tahu sendiri bagaimana kegiatan rutin kita setiap hari dalam menekan angka Covid-19,” ujar Bupati.

Baca juga: Ganjar: Sing Meh Nyapres ki Ya Sapa?

Swab Calon Pengantin

Setelah berdialog dengan kepala desa di Kecamatan Sidoharjo, Sragen, dan Sambirejo, Bupati Sragen mendapat masukan supaya calon pengantin yang akan menggelar pesta pernikahan terlebih dulu mengikuti swab. Bupati menegaskan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dan semua puskesmas di Sragen siap melayani permohonan tes swab bagi pasangan calon pengantin.

“Tes swab untuk calon pengantin itu adalah salah satu cara untuk menekan persebaran Covid-19. Tes swab digelar pada H-1 jelang hajatan. Konsekuensinya, kalau hasilnya positif, hajatan akan dibatalkan. Sebab, ini kan terkait aturan PPKM mikro,” ucap Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya