SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, didampingi tiga asisten siap memasak dengan memakai baju chef dalam lomba masak soto di halaman Pendapa Rumdin Bupati Sragen, Kamis (12/5/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Memeriahkan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Sragen, Pemkab setempat menggelar lomba masak soto pada Kamis (12/5/2022). Lomba ini diikuti para kepala dan pegawai 51 organisasi perangkat daerah (OPD) di Sragen.

Panitia memilih soto jadi jenis masakan yang dilombakan dengan alasan makanan sejuta umat ini dianggap khas Sragen. Benarkah soto adalah masakan khas Sragen? Bukan dari dari Boyolali atau Lamongan mengingat soto Boyolali dan Soto Lamongan lebih terkenal ketimbang soto Sragen?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengutip artikel berjudul Mencicipi Soto Banjar, Membayangkan Sejarah yang ditulis M Mursalin, sejatinya soto yang bisa disebut makanan sejuta umat bukan makanan asli Nusantara. Meski, banyak daerah di Indonesia memiliki menu masakan soto dengan kekhasan masing-masing.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam artikelnya, Mursalin mengutip buku berjudul Nusa jawa: Silang Budaya karya Dennys Lombard yang menyebutkan soto ternyata asalnya dari China. Soto asal katanya dari Cao Do atau Jao To atau Chau Tu dari bahasa China yang bermakna jeroan, biasanya jeroan sapi atau babi. Jeron itu dimasak dengan rempah.

Baca Juga: Unik! Lomba Masak di Sragen, Ada Soto Jotaren hingga Mbah Gajah Gondang

Adapula yang berpendapat bahwa soto berasal dari kata Shao Du/Sao Tu atau Zhu Du yang berarti memasak jeroan. Apapun akar katanya, tetap saja maknanya merujuk pada satu konsep, yaitu jeroan.

Dalam beberapa resep kuliner China, jeroan baik usus, hati, paru maupun ampela menjadi bahan utama. Jao To sendiri merupakan masakan yang berkuah kaldu jeroan kemudian dicampur dengan rempah tertentu seperti jahe.

Kemudian penyajiannya dilengkapi dengan makanan berbahan dasar tepung seperti bihun, mie, atau soun. Tak lupa taburan bawang putih goreng. Berdasarkan ciri tersebut, Jao To sangat dekat dengan tipikal masakan Kanton yang memiliki cita rasa agak manis, berkuah kaldu dan menggunakan bumbu rempah.

Baca Juga: Soto Seger Mbok Giyem Boyolali Diserbu, Pembeli Sampai Ngemper

Selain itu, masakan Kanton amat populer dengan olahan jeroan, baik babi maupun sapi. Adapun bumbu yang umum digunakan dalam
masakan Kanton adalah jahe, kecap, gula, bawang putih, daun bawang dan cuka.

Seiring dengan penyebaran warga China ke Nusantara lalu terjadi akulturasi budaya, termasuk kulinernya. Soto secara berangsur-angsur telah menyatu dengan masakan asli Indonesia.

Kini konon ada setidaknya 70 jenis soto yang tersebar di Indonesia. Soto di masing-masing daerah memiliki keunikan dan resep yang berbeda. Ada yang menggunakan kuah kaldu bening, kuah kuning hingga kuah yang dicampur santan atau susu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya