SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Solopos.com-Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan atas pernyataan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan, yang menyebutnya kemlinthi, terlalu berambisi menjadi capres dan tak menghargai Megawati Soekarnoputri.

Menurut Ganjar, penetapan capres dari PDIP merupakan hak preogratif Ketua Umum, Megawati Soekarno Putri. Oleh karenanya, ia pun menampik jika selama ini dianggap tidak menghargai Megawati.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Saya menghormati lah. Itu kan urusan copras capres to itu. Capres itu di PDIP sudah jelas, itu urusannya ketua umum. Urusannya Bu Mega,” ujar Ganjar di kantornya, Kamis (2/6/2022).

Ganjar menegaskan, dirinya hanya fokus melaksanakan tugasnya sebagai gubernur Jawa Tengah. Banyak persoalan yang harus segera ia selesaikan.

“Saya tak nyambut gawe [bekerja] ngurusi rob, ngurusi minyak goreng dulu,” tegasnya.

Baca juga: Makin Panas! Elite PDIP Sebut Ganjar Pranowo Kemlinthi

Disinggung terkait kritik pedas Trimedya yang menyebutnya tak memiliki prestasi selama dua periode menjabat Gubernur Jateng, Ganjar menanggapi santai. Ia bahkan mengatakan bahwa kritik dari Trimedya jadi vitamin buatnya.

“Ya ndak papa [disebut tidak berprestasi]. Kalau kritik dari kolega buat saya itu vitamin untuk memperbaiki dan koreksi,” jelasnya.

Ganjar bahkan menyebut Trimedya adalah sahabat dekatnya. Menurut Ganjar, Trimedya hanya ingin mengingatkan sebagai seorang sahabat. “Beliau sahabat saya, jadi kritiknya bagian dari cara dia mengingatkan seorang kawan. Ya menjadi koreksi kita untuk kita perbaiki,” tegasnya.

Ganjar juga tidak menanggapi serius spekulasi-spekulasi yang beredar di lapangan. Termasuk ketika ada isu bahwa PPP akan menampung Ganjar jika tak dicalonkan dari PDIP. “Halah, aku ki PDI Perjuangan,” tegas Ganjar.

Baca juga: Ganjar Pranowo Ikuti Blusukan Jokowi di Solo, Terpisah Dari Rombongan

Diberitakan sebelumnya, anggota DPR Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan, menilai Ganjar aktif keliling Indonesia mulai Sumatra Utara hingga Sulawesi Selatan, sehingga terlihat bermain politik untuk keperluan Pilpres 2024. Ganjar, kata Trimedya, tidak saja jalan ke Medan hingga Makassar, tapi juga sampai Papua.

Trimedya menekankan Ganjar sebagai salah satu kader yang tergolong lama seharusnya paham karakter PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Dan bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu [Megawati],” ujarnya.

Trimedya kemudian mempertanyakan kinerja Ganjar selama menjabat Gubernur Jateng. Ia juga membandingkan Ganjar dengan Ketua DPR, Puan Maharani, yang dinilai berhasil mengorganisasi anggota sejak PDIP menjadi partai oposisi pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kemudian menjadi Menko PMK juga berhasil mengordinasikan 7 kementerian dan kinerjanya baik. Pun ketika menjadi Ketua DPR bisa memimpin di tengah kader-kader terbaik parpol di level pimpinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya